Pasukan AS dan koalisinya telah diserang sedikitnya 40 kali di wilayah Irak dan Suriah sejak awal Oktober, terkait pengepungan dan gempuran terhadap Jalur Gaza oleh Israel -- sekutu AS -- untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Menurut para pejabat AS, terdapat 45 tentara AS yang mengalami cedera otak traumatis atau luka ringan akibat rentetan serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Washington menuding kelompok-kelompok yang didukung Iran sebagai dalang atas rentetan serangan itu, dan menyatakan Teheran yang paling bertanggung jawab. Tuduhan itu telah dibantah oleh Iran, yang menyebut bahwa kelompok-kelompok yang terlibat melancarkan serangan atas kemauan mereka sendiri.
Milisi yang didukung Iran di wilayah Irak telah menyatakan secara terbuka bahwa aset-aset AS akan terus menjadi target serangan, selama Washington mendukung Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Rentetan serangan terbaru ini terjadi setelah Gedung Putih, pada Kamis (9/11), mengumumkan bahwa militer AS telah menyerang target-target di Suriah untuk menghancurkan persenjataan dan mencegah kelompok separatis pro-Iran menargetkan personel militer AS di kawasan tersebut.
AS terkadang melancarkan serangan balasan terhadap kelompok yang didukung Iran di kawasan setelah serangan melanda posisi pasukan Washington, termasuk serangan pada 26 Oktober lalu.
(nvc/ita)