Pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di Irak menjadi target tiga serangan sekaligus dalam satu hari. Rentetan serangan terhadap aset-aset AS di kawasan Timur Tengah semakin meningkat sejak perang pecah antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sebulan lalu.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (10/11/2023), informasi soal serangan terbaru yang menargetkan pasukan AS di Irak itu diungkapkan oleh sejumlah sumber keamanan. Belum ada pernyataan resmi dari juru bicara Kedutaan Besar AS di Baghdad maupun pasukan internasional yang dipimpin AS di wilayah Irak.
Dituturkan dua sumber keamanan setempat bahwa patroli gabungan pasukan AS dan dinas kontra-terorisme Irak menjadi target ledakan yang mengguncang area dekat kota Mosul pada Kamis (9/11) waktu setempat. Ledakan itu memicu kerusakan pada kendaraan, namun tidak menyebabkan korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat militer AS, yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi konvoi koalisi pimpinan AS menghadapi ledakan bom rakitan (IED) di area sekitar Bendungan Mosul. Disebutkan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat ledakan itu.
Secara terpisah, seorang pejabat AS lainnya yang juga enggan disebut namanya mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, telah terjadi sedikitnya empat serangan terhadap pasukan AS yang ditempatkan di wilayah Irak dan Suriah.
Serangan drone bersenjata dilaporkan menargetkan pangkalan udara al-Harir di Erbil dan pangkalan udara Ain al-Asad di sebelah barat Baghdad -- keduanya menampung pasukan militer AS dan pasukan internasional. Drone-drone itu berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara dan tidak memicu korban jiwa.
Pernyataan dari dinas kontra-terorisme Kurdistan Irak, yang berbeda dengan Dinas Federal Irak, menyebut serangan drone terhadap pangkalan udara al-Harir memicu kebakaran pada salah satu depot bahan bakarnya. Namun disebutkan juga bahwa pasukan koalisi AS telah dievakuasi dari pangkalan itu sejak 20 Oktober.
Rentetan serangan di Irak sepanjang Kamis (9/11) waktu setempat itu disebut sebagai serangan paling luas secara geografis dalam sehari terhadap aset-aset AS di luar negeri sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.