Pemerintah Inggris menolak pendudukan jangka panjang di Jalur Gaza oleh pasukan Israel. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada hari Kamis (9/11) waktu setempat.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Cleverly mengatakan "tidak dapat dihindari" bahwa Israel pada awalnya akan mengawasi keamanan di Jalur Gaza pasca-Hamas. Namun, dia menambahkan: "Kami tidak ingin melihat pendudukan militer yang berkelanjutan atau jangka panjang di Gaza. Kami tidak berpikir hal itu akan memfasilitasi perdamaian."
"Kami ingin melihat transisi menuju kepemimpinan sipil Palestina yang damai secepat mungkin," ujarnya, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (10/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cleverly mengatakan dia yakin pasukan Israel pada akhirnya akan meninggalkan Gaza, dan mengatakan bahwa kehadiran militer di daerah kantong tersebut bukanlah kepentingan Israel. "Adalah kepentingan Israel untuk memiliki hubungan damai dengan rakyat Palestina. Saya pikir Israel berkepentingan untuk memiliki negara Palestina yang berkomitmen terhadap perdamaian," tutur Menlu Inggris itu.
Cleverly mengatakan, Inggris mengakui hak Israel untuk membela diri tetapi mengharapkan tindakan Israel sesuai dengan hukum internasional dan kemanusiaan.
"Kami yakin Israel mempunyai hak untuk membela diri, namun kami selalu menyampaikan pentingnya melakukan hal tersebut dalam kerangka hukum internasional dan selalu sadar untuk meminimalisir korban sipil," katanya.
Simak Video 'Alasan Kemanusiaan, Brigade Al-Quds Akan Bebaskan 2 Sandera Warga Israel':
London ingin melihat "resolusi yang permanen dan damai - yang mewujudkan negara Israel yang aman dan negara Palestina yang aman," ujar Cleverly.
Inggris percaya konflik Israel-Palestina hanya akan berakhir "ketika Israel merasa aman dan tenteram di dalam perbatasannya, dan ketika rakyat Palestina memiliki masa depan yang baik dan positif untuk diusahakan," katanya, seraya menambahkan: "Kami menginginkan kepemimpinan sipil untuk Rakyat Palestina yang berkomitmen terhadap perdamaian, berkomitmen untuk hidup berdampingan dengan Israel."
Diplomat terkemuka Inggris tersebut mengatakan negaranya ingin "menjaga pintu tetap terbuka" terhadap solusi dua negara. Dia menambahkan bahwa pesan London kepada Israel adalah untuk selalu bertindak dengan cara yang mendukung solusi ini dan menghindari tindakan yang dapat merusak prospeknya.