Wakil Perdana Menteri (PM) Belgia mendesak pemerintah Belgia untuk menerapkan sanksi terhadap Israel dan menyelidiki pengeboman rumah sakit dan kamp pengungsi di Gaza.
"Sudah waktunya memberikan sanksi terhadap Israel. Hujan bom tidak manusiawi," kata Wakil PM Petra De Sutter kepada surat kabar Nieuwsblad pada Rabu (8/11) waktu setempat.
"Jelas Israel tidak peduli dengan tuntutan internasional untuk gencatan senjata," ujarnya, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel menyerang Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Perang ini telah menjadi episode paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa generasi.
Baca juga: Houthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman |
De Sutter mengatakan Uni Eropa harus segera menangguhkan perjanjian asosiasinya dengan Israel, yang bertujuan untuk kerja sama ekonomi dan politik yang lebih baik.
Wakil PM Belgia itu juga mengatakan larangan impor produk-produk dari wilayah Palestina yang diduduki harus diterapkan, dan pemukim yang melakukan kekerasan, serta politisi, tentara yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harus dilarang memasuki Uni Eropa.
Pada saat yang sama, ujarnya, Belgia harus meningkatkan pendanaan bagi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda untuk menyelidiki bombardir Israel sambil memotong aliran uang ke Hamas.
"Ini adalah organisasi teroris. Teror membutuhkan uang dan harus ada sanksi terhadap perusahaan dan orang-orang yang memberikan uang kepada Hamas," ujar De Sutter.
Dengan perang yang kini memasuki bulan kedua, para pejabat PBB dan negara-negara G7 meningkatkan seruan untuk jeda kemanusiaan guna membantu meringankan penderitaan di Gaza. Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 10.000 orang telah tewas, 40 persen di antaranya adalah anak-anak.