Seruan Anak Gaza untuk Dunia: Kami Ingin Hidup Seperti Anak-anak Lainnya

Seruan Anak Gaza untuk Dunia: Kami Ingin Hidup Seperti Anak-anak Lainnya

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Nov 2023 18:17 WIB
Israel masih membombardir Jalur Gaza. Anak-anak tak berdosa pun terus menjadi korban serangan tersebut.
Ilustrasi -- Anak-anak Gaza menjadi korban perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza (dok. AP Photo/Abed Khaled)
Gaza City -

Sekelompok anak yang menjadi korban perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza menyampaikan seruan mereka untuk dunia. Anak-anak ini dengan lantang meminta komunitas internasional untuk melindungi mereka.

Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (8/11/2023), seruan itu disampaikan sekelompok anak yang berbicara kepada wartawan yang berkumpul di luar Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Gaza City. RS Al-Shifa tidak hanya merawat para korban luka tapi juga menjadi tempat berlindung bagi warga sipil yang menghindari perang.

Dalam video yang dirilis Al Jazeera, bocah-bocah Gaza itu menyerukan komunitas internasional untuk memberikan perhatian terhadap anak-anak yang menjadi korban perang di Jalur Gaza selama sebulan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak 7 Oktober, kami menghadapi pemusnahan, pembunuhan, pengeboman yang menimpa kami. Semua ini terjadi di depan mata dunia. Mereka berbohong kepada dunia bahwa mereka membunuh para petempur, namun mereka membunuh rakyat Gaza, impian dan masa depan mereka," ucap seorang anak laki-laki yang membaca dari sebuah catatan kertas.

"Pendudukan membuat kami kelaparan. Kami tidak mendapatkan air, makanan, dan kami minum dari air yang tidak bisa digunakan. Kami muncul sekarang untuk berteriak dan mengundang Anda untuk melindungi kami," cetus bocah laki-laki itu.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin hidup, kami ingin perdamaian, kami ingin para pembunuh anak-anak diadili. Kami ingin obat-obatan, makanan, dan pendidikan, dan kami ingin hidup seperti anak-anak lainnya," ucap bocah Gaza tersebut.

Perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas dimulai 7 Oktober ketika kelompok milisi Palestina itu menyeberang dari perbatasan Jalur Gaza dan menyerbu wilayah Israel bagian selatan. Menurut otoritas Israel, sekitar 1.400 orang yang sebagian besar warga sipil tewas akibat serangan Hamas.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Penderitaan Warga Palestina, Sebulan Tanpa Air-Layanan Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]



Para pejabat Tel Aviv juga menyebut lebih dari 240 orang, yang tidak hanya terdiri atas warga sipil dan tentara Israel tapi juga warga negara asing, disandera oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza. Serangan Hamas itu tercatat sebagai serangan terburuk terhadap Israel sejak negara itu didirikan tahun 1948 silam.

Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza, yang menjadi rumah bagi sekitar 2,4 juta orang. Israel juga mengerahkan operasi darat yang semakin diperluas ke dalam wilayah Jalur Gaza dengan tujuan menumpas Hamas.

Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut lebih dari 10.300 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel. Dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 4.000 anak-anak yang tewas.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa Jalur Gaza kini menjadi 'kuburan bagi anak-anak'. Dia menegaskan bahwa perlindungan warga sipil 'harus menjadi yang terpenting' dalam perang antara Israel dan Hamas.

"Kita harus bertindak sekarang untuk menemukan jalan keluar dari kehancuran yang brutal, mengerikan, dan menyakitkan ini," cetus Guterres.

"Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap harinya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads