AS, sekutu Israel, diketahui lebih mendorong adanya 'jeda kemanusiaan' dibandingkan gencatan senjata, meskipun mereka belum menentukan berapa lama jeda dalam pertempuran akan diberlakukan.
Kelompok-kelompok HAM dan organisasi bantuan kemanusiaan menegaskan bahwa gencatan senjata sangat diperlukan untuk mencegah bencana kemanusiaan dan demi melindungi banyak nyawa setelah kematian ribuan warga sipil oleh Israel, dengan sebagian besar adalah anak-anak.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyerukan hal tersebut hingga membuat marah Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas sebelumnya menawarkan untuk membebaskan para sandera asing saat jeda pertempuran diberlakukan dan menginginkan kesepakatan soal pembebasan para sandera lainnya untuk ditukar dengan semua tahanan Palestina yang dijebloskan ke penjara-penjara Israel.
Sementara itu, dalam wawancara dengan ABC News, Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel akan memiliki 'tanggung jawab keamanan secara keseluruhan' setelah perang melawan Hamas berakhir nantinya. Hal itu mengisyaratkan bahwa pendudukan Israel atas daerah kantong Palestina itu akan terus berlanjut.
Pernyataan itu disampaikan Netanyahu saat ditanya soal siapa yang seharusnya memerintah atas Jalur Gaza setelah perang berakhir.
"Saya pikir Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan karena kami telah melihat apa yang terjadi ketika kami tidak memiliki tanggung jawab keamanan tersebut," ucap Netanyahu.
(nvc/imk)