Erdogan Tak Mau Lagi Bicara dengan Netanyahu, Tapi Bukan Putus Hubungan

Erdogan Tak Mau Lagi Bicara dengan Netanyahu, Tapi Bukan Putus Hubungan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 19:15 WIB
Turkish President Tayyip Erdogan speaks with Sinan Ogan, a hardline nationalist who came third in the first round of the presidential election, and Democratic Left Party (DSP) chair Onder Aksakal following his victory in the second round of the presidential election at the Presidential Palace in Ankara, Turkey May 29, 2023. REUTERS/Umit Bektas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: REUTERS/UMIT BEKTAS)
Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia telah memutuskan kontak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan Israel di Gaza.

"Netanyahu bukan lagi seseorang yang dapat kami ajak bicara. Kami telah mencoretnya," lapor media Turki mengutip pernyataan Erdogan, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2023).

Pernyataan Erdogan ini disampaikan seminggu setelah Israel mengatakan pihaknya "mengevaluasi kembali" hubungannya dengan Turki karena retorika Turki yang semakin memanas mengenai perang Israel-Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Israel sebelumnya telah menarik semua diplomatnya dari Turki dan negara-negara regional lainnya, sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Pasukan Israel telah mengepung Gaza untuk mencoba menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober ke Israel, yang menurut para pejabat Israel telah menewaskan sekitar 1.400 orang. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang dalam serangan besar-besaran itu.

ADVERTISEMENT

Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas, mengatakan bahwa lebih dari 9.400 warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam rentetan serangan udara Israel dan invasi darat yang semakin gencar.

Erdogan mengatakan pada hari Sabtu (4/11), bahwa Turki tidak memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

"Memutus hubungan sama sekali tidak mungkin dilakukan, terutama dalam diplomasi internasional," kata Erdogan.

Dia mengatakan bahwa kepala badan intelijen MIT Ibrahim Kalin mempelopori upaya Turki untuk mencoba menengahi diakhirinya perang.

"Ibrahim Kalin berbicara dengan pihak Israel. Tentu saja dia juga sedang bernegosiasi dengan Palestina dan Hamas," ujar Erdogan.

Namun dia mengatakan Netanyahu memikul tanggung jawab utama atas kekerasan tersebut dan telah "kehilangan dukungan dari warganya sendiri".

"Yang perlu dia lakukan adalah mengambil langkah mundur dan menghentikan hal ini," tandas Erdogan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads