Amerika Serikat (AS) mengerahkan sejumlah drone pengintai ke langit Jalur Gaza untuk mencari orang-orang yang disandera oleh kelompok Hamas sejak serangan mematikan pada 7 Oktober lalu.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (3/11/2023), dua pejabat AS yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa Washington telah menerbangkan beberapa drone pengumpul intelijen ke atas wilayah Jalur Gaza untuk membantu mencari lokasi para sandera Hamas.
Salah satu pejabat AS itu menyebut pengerahan drone-drone pengintai itu sudah berlangsung selama lebih dari sepekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat AS menyebut sedikitnya ada 10 warga negara Amerika yang belum ditemukan usai Hamas menyerang Israel awal bulan ini, dan mereka diduga termasuk ke dalam kelompok lebih dari 200 orang, termasuk warga negara asing, yang disandera di Jalur Gaza.
Diyakini bahwa para sandera ini ditahan di dalam jaringan terowongan Hamas yang luas, yang membentang di bawah tanah di wilayah Jalur Gaza.
Pasukan Israel, pada Kamis (2/11) waktu setempat, mengepung Gaza City -- kota besar utama di Jalur Gaza -- dalam serangan terhadap Hamas, yang memberikan perlawanan dengan serangan-serangan modus hit-and-run dari terowongan bawah tanah.
Kota di bagian utara Jalur Gaza telah menjadi fokus serangan Israel, yang bersumpah akan memusnahkan struktur komando Hamas dan memerintahkan warga sipil untuk mengungsi ke zona selatan.
Simak Video 'Presiden Chili Bertemu Joe Biden: Yang Terjadi di Gaza Tak Bisa Diterima':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang yang sebagian besar warga sipil. Serangan Hamas itu tercatat sebagai hari paling mematikan selama 75 tahun sejarah Israel.
Israel membalas dengan melancarkan serangan udara besar-besaran tanpa henti terhadap Jalur Gaza, yang baru-baru ini ditambah oleh adanya operasi-operasi darat yang diperluas ke daerah kantong Palestina yang dihuni 2,3 juta orang tersebut.
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut sedikitnya 9.061 orang tewas akibat serangan udara Israel. Jumlah korban tewas itu mencakup 3.760 anak-anak dan 2.326 wanita. Disebutkan juga bahwa sekitar 32.000 orang lainnya mengalami luka-luka.