Tak Mau Tampung Penduduk Gaza, Mesir Siap 'Korbankan Jutaan Nyawa'

Tak Mau Tampung Penduduk Gaza, Mesir Siap 'Korbankan Jutaan Nyawa'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 01 Nov 2023 16:51 WIB
A view of trucks of Egyptian NGOs, carrying humanitarian aid to Palestinians, as they wait for an agreement on the Rafah border crossing to enter Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in the city of Al-Arish in Egypts Sinai peninsula, Egypt, October 15, 2023. REUTERS/Stringer
Perlintasan perbatasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir dipenuh truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan (dok. REUTERS/STRINGER)
Kairo -

Draf proposal masa perang dari Kementerian Intelijen Israel mengungkapkan rencana memindahkan 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai di Mesir. Perdana Menteri (PM) Mesir Mostafa Madbouly menolak rencana tersebut.

Madbouly bahkan memberikan reaksi keras dengan mengatakan negaranya siap 'mengorbankan jutaan nyawa' demi Semenanjung Sinai.

"Mesir tidak akan pernah membiarkan apa pun dipaksakan," tegas Madbouly dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (1/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan bahwa persoalan regional tidak akan diselesaikan dengan 'mengorbankan' negara.

Pernyataan Madbouly itu disampaikan dalam pidatonya saat berkunjung ke wilayah al-Arish, Sinai bagian utara. Dia didampingi ratusan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat dalam kunjungan itu.

ADVERTISEMENT

Laporan soal proposal intelijen Israel itu menuai kecaman dari Palestina dan memperburuk ketegangan dengan Mesir. Namun, kantor PM Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan bahwa proposal itu hanyalah uji hipotesis belaka.

Namun proposal itu memperdalam ketakutan Mesir sejak lama, bahwa Israel ingin menjadikan Gaza sebagai masalah Mesir. Di sisi lain, proposal Israel itu juga membangkitkan kembali kenangan warga Palestina akan trauma terbesar mereka, yaitu perginya ratusan ribu orang yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka selama pertempuran yang menyelimuti terbentuknya negara Israel tahun 1948 silam.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Tegas! Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Krisis kemanusiaan terbaru muncul di Jalur Gaza yang terus digempur militer Israel selama tiga pekan terakhir. Serangan udara Israel itu bertujuan membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 8.500 orang, yang dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak, tewas akibat gempuran Israel sejauh ini.

Dokumen proposal Israel yang direspons Mesir itu bertanggal 13 Oktober, atau enam hari setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan. Proposal itu pertama kali dipublikasikan oleh situs berita lokal bernama Sicha Mekomit.

Kementerian Intelijen Israel -- sebuah kementerian junior -- melakukan penelitian, namun tidak menetapkan kebijakan.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads