Perburuan terhadap seorang pria yang menembak mati sedikitnya 18 orang (sebelumnya diberitakan 22 orang) di negara bagian Maine, Amerika Serikat (AS), terus berlanjut dan telah memasuki hari kedua. Otoritas Maine memperingatkan warga untuk berhati-hati karena pelaku yang dinyatakan 'bersenjata dan berbahaya' masih berkeliaran.
Seperti dilansir AFP, Jumat (27/10/2023), pelaku penembakan massal yang menggegerkan AS itu, diidentifikasi sebagai Robert Card yang berusia 40 tahun dan merupakan anggota pasukan cadangan militer AS.
Motif penembakan ini belum diketahui secara jelas. Namun, menurut laporan media lokal AS, Card baru-baru ini menjalani perawatan psikiatri usai mengatakan dirinya mendengar suara-suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman kamera pengawas atau CCTV setempat, Card terlihat menodongkan senapan semi-otomatis sembari berjalan ke arena boling bernama Just-in-Time di negara bagian Maine pada Rabu (25/10) waktu setempat.
Baca juga: Penembakan Massal Guncang AS, 22 Orang Tewas |
Puluhan personel penegak hukum AS mengepung kediaman keluarga Card di area Bowdoin, dekat Lewiston, pada Kamis (26/10) malam, dengan mengerahkan beberapa kendaraan lapis baja dan sejumlah drone, serta sebuah helikopter.
Para polisi negara bagian Maine meneriakkan 'silakan keluar' dan kami tidak ingin ada yang terluka' melalui pengeras suara, namun kemudian menyebut peringatan itu bersifat rutin dan bukan konfirmasi bahwa Card ada di dalam kediaman keluarganya.
Pada tengah malam, para polisi kemudian bergerak ke lokasi lainnya untuk memburu Card yang keberadaannya masih samar.
Namun, area yang luas di sekitar Lewiston masih diblokir selama lebih dari 24 jam setelah Card diduga mengamuk, yang berpuncak pada penembakan massal paling mematikan di AS untuk tahun ini. Otoritas setempat memasang pembatas jalan, juga memerintahkan sekolah dan tempat usaha ditutup sementara.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Lima Orang Ditembak Mati di North Carolina AS