Wakil ketua kelompok Hamas Saleh al-Arouri mengingatkan jika Israel melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza, Israel akan mengalami "kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
"Jika musuh masuk melalui darat, akan ada halaman baru dan kejayaan bagi rakyat kami, dan ini akan menjadi kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi penjajah dalam sejarah konflik," kata Arouri dalam wawancara dengan TV al-Manar milik Hizbullah, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (26/10/2023).
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa invasi darat ke Gaza terhadap Hamas sudah dekat. "Kami sedang mempersiapkan serangan darat. Saya tidak akan merinci kapan, bagaimana, berapa banyak," ujar Netanyahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga tidak akan memerinci berbagai pertimbangannya, yang sebagian besar tidak diketahui masyarakat. Dan itulah yang seharusnya terjadi. Inilah caranya, agar kami melindungi nyawa tentara kami," ujar Netanyahu dikutip Times of Israel.
"Waktu operasi ditentukan dengan suara bulat oleh kabinet perang dan kepala staf," tambahnya.
Netanyahu menekankan bahwa: "Israel sedang berjuang untuk eksistensinya." Dia menambahkan bahwa perang tersebut memiliki dua tujuan: "Untuk melenyapkan Hamas dengan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahannya, dan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan sandera kembali."
Simak Video 'Pernyataan Netanyahu Setelah Ribuan Warga Gaza Tewas: Ini Baru Permulaan':
Selain itu, Arouri menekankan bahwa Hamas dan milisi Hizbullah Lebanon terus melakukan kontak dan koordinasi. "Hizbullah bekerja di semua tingkatan baik militer maupun politik, dan pertempuran ini adalah pertempuran mereka, dan kami memiliki satu tujuan dan satu takdir," kata Arouri.
Dia menambahkan: "Pertempuran kami adalah satu dan takdir kami adalah menuju Yerusalem, dan kami terus berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pertempuran ini."
Pernyataan Arouri tersebut disampaikan menyusul pertemuannya dengan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dan pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziad al-Nakhala.