Putra Mahkota Arab Saudi dan Biden Teleponan Bahas Gaza

Putra Mahkota Arab Saudi dan Biden Teleponan Bahas Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 25 Okt 2023 12:08 WIB
In this photo released by the Saudi Royal Palace, Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman, right, welcomes President Joe Biden upon his arrival at Al-Salam palace in Jeddah, Saudi Arabia, Friday, July 15, 2022. (Bandar Aljaloud/Saudi Royal Palace via AP)
Putra Mahkota Saudi dan Presiden AS Joe Biden (Foto: Bandar Aljaloud/Saudi Royal Palace via AP)
Jakarta -

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) berbicara via telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang eskalasi militer yang sedang berlangsung di Gaza. Keduanya membahas tentang upaya yang dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut.

Dilansir Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), selama panggilan telepon pada Selasa (24/10) waktu setempat tersebut, seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Putra Mahkota Saudi menekankan pentingnya mengambil tindakan segera guna mencari cara untuk menghentikan operasi militer, yang telah merenggut ribuan nyawa warga sipil di kedua belah pihak.

SPA melaporkan, MBS mengutuk keras penargetan warga sipil dalam bentuk apa pun, serta penghancuran infrastruktur dan kepentingan vital yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Ia juga menekankan perlunya mencapai gencatan senjata, deeskalasi dan mencegah memburuknya situasi yang dapat berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MBS juga menyoroti pentingnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional, mencabut blokade terhadap Gaza, menjaga layanan penting, dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan medis.

MBS menggarisbawahi desakan untuk berupaya memulihkan jalan menuju perdamaian, memastikan bahwa rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah dan mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif.

ADVERTISEMENT

Dalam percakapan itu, menurut laporan SPA, Biden menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Putra Mahkota Saudi atas upayanya mengurangi intensitas dan cakupan eskalasi di kawasan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini sedikitnya 5.791 orang tewas akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober lalu. Jumlah korban tewas itu mencakup 2.360 anak-anak.

Dalam pernyataannya pada Selasa (24/10) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan udara Israel dalam sehari atau 24 jam terakhir telah menewaskan lebih dari 700 orang di Jalur Gaza. Angka ini tercatat sebagai angka kematian tertinggi dalam 24 jam sejak Israel menggempur Jalur Gaza selama lebih dari dua pekan terakhir.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads