Enam orang termasuk dua warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan bunuh diri di sebuah pos militer di pinggiran ibu kota GD, Mogadishu. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Islam radikal al-Shabaab.
Dilansir AFP, Minggu (22/10/2023), para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa seorang pembom bunuh diri mengendarai kendaraan berisi bahan peledak ke pos militer Ceelasha-Biyaha di pinggiran barat Mogadishu. Ledakan dahsyat berikutnya menyebabkan kerusakan parah, termasuk rumah-rumah di dekatnya, kata mereka.
"Kaum Khawarij (al-Shabaab), seperti yang biasa mereka lakukan, mencoba membawa kendaraan berisi bahan peledak dan logam ke Mogadishu," kata juru bicara kepolisian Somalia Sadik Dudishe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi setelah akses mereka ditolak, mereka meledakkan kendaraan di pangkalan pasukan keamanan di Ceelasha-Biyaha," tambahnya.
"Jumlah korban yang tercatat adalah enam orang tewas - empat di antaranya dari pasukan keamanan dan dua warga sipil - dan sembilan luka-luka, empat di antaranya warga sipil."
Salah satu saksi, Mohamed Sharif, mengatakan dia telah melihat mayat lima warga sipil.
"Saya mengendarai minibus sangat dekat dengan lokasi ledakan," katanya. "Kami sangat beruntung tidak ada penumpang bus yang terluka.
"Saya melihat lima mayat warga sipil termasuk seorang pria lanjut usia," tambahnya.
Al-Shabaab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Somalia yang didukung internasional sejak tahun 2007 untuk menegakkan hukum Islam di negara Tanduk Afrika tersebut.
Setelah diusir dari kota-kota besar pada tahun 2011-2012, mereka tetap berada di daerah pedesaan yang luas di bagian tengah dan utara negara tersebut, dimana mereka secara teratur melakukan serangan terhadap sasaran keamanan, politik dan sipil.
Terpilih pada Mei 2022, Presiden Hassan Sheik Mohamoud mendeklarasikan "perang habis-habisan" melawan al-Shabaab.
Simak juga 'Saat Bom Bunuh Diri Meledak di Somalia, 18 Orang Tewas':