Sebuah polling terbaru menunjukkan mayoritas 80 persen warga Israel meyakini Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu harus secara terbuka bertanggung jawab atas kegagalan dalam mencegah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Hasil polling itu dipandang sebagai sinyal bahwa publik Israel menilai sudah waktunya bagi Netanyahu untuk mundur.
Seperti dilansir Al Jazeera dan The Times of Israel, Jumat (20/10/2023), kepala militer Israel atau Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan kepala Dinas Keamanan Israel, Shin Bet telah mengambil tanggung jawab, begitu pula dengan Menteri Pertahanan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil polling terbaru oleh surat kabar Israel Maariv menunjukkan bahwa 80 persen warga Israel berpendapat Netanyahu harus melakukan hal serupa, yakni mengambil tanggung jawab atas kegagalan negara yang memicu serangan Hamas.
Angka itu bahkan mencakup 69 persen pemilih Israel yang memilih Netanyahu dalam pemilu tahun lalu.
"Ini bukan angka yang bagus untuk Benjamin Netanyahu. Meskipun dia berusaha untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang negarawan global yang bertemu dengan para pemimpin dunia, masyarakat di sini di Israel berpikir sudah waktunya bagi Netanyahu untuk mundur," sebut koresponden Al Jazeera, Alan Fisher, yang melaporkan dari Yerusalem Timur.
Hanya 8 persen masyarakat umum yang berpendapat bahwa hal itu tidak perlu dilakukan oleh Netanyahu.
Serangan Hamas yang melibatkan ratusan militan bersenjata yang menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sementara itu, saat ditanya soal siapa yang lebih cocok menjadi PM Israel dalam polling tersebut, hanya 28 persen warga Israel memilih Netanyahu dan sebanyak 49 persen lainnya memiliki Benny Gantz yang menjabat Ketua Partai Bersatu Nasional.
Dalam polling surat kabar Maariv itu, disebutkan juga bahwa 65 persen warga Israel mendukung serangan darat terhadap Jalur Gaza, sementara 21 persen lainnya menentang.
Sementara 51 persen warga Israel, menurut polling tersebut, juga mendukung operasi militer skala besar di perbatasan utara yang berbatasan dengan Lebanon. Diketahui bahwa perbatasan Israel dan Lebanon memanas beberapa hari terakhir dengan serangan lintas perbatasan marak terjadi.
Polling surat kabar Maariv ini dilakukan pada 18-19 Oktober oleh lembaga survei Lazar Institute, bersama dengan Panel4All, terhadap 510 responden.
Lihat Video 'Sudah 3.859 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza':