Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pihaknya sedang mengoordinasikan kebijakannya soal Timur Tengah dan Afrika Utara dengan China, sekutu yang makin dekat, yang baru saja dikunjungi Presiden Vladimir Putin pekan ini.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov telah mengadakan pembicaraan di Doha, Qatar dengan Zhai Jun, utusan khusus China untuk Timur Tengah, di mana mereka bertukar pandangan mengenai konflik antara Israel dan kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
"Ada konfirmasi atas fokus terus-menerus Moskow dan Beijing pada upaya koordinasi yang erat demi kepentingan penyelesaian politik atas krisis-krisis ini dan krisis lainnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara..." demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip Reuters dan Channel News Asia, Jumat (20/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia memandang dirinya sebagai perantara potensial antara Israel dan Hamas, yang tengah berperang usai serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang. Israel membalas serangan Hamas itu serangan udara terus menerus, yang menurut Hamas telah menewaskan lebih dari 3.500 warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 12.000 orang terluka.
Moskow telah mencoba menyalahkan Amerika Serikat atas krisis tersebut.
Sebelumnya, resolusi Dewan Keamanan PBB yang dirancang Rusia, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, bersamaan dengan pembebasan sandera, akses kemanusiaan, dan evakuasi aman warga sipil, telah gagal disahkan pada hari Senin lalu.
Draf resolusi tersebut mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan semua tindakan terorisme, namun tidak menyebut Hamas.
Simak Video 'Putin: Rusia Dapat Berkontribusi Terhadap Perdamaian Palestina-Israel':