.webp)
Pemerintah Israel menyerukan warganya untuk meninggalkan Turki secepat mungkin. Seruan ini disampaikan di tengah kekhawatiran akan serangan balasan setelah serangan mematikan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.
"Semua warga Israel yang tinggal di Turki harus pergi secepat mungkin," demikian diumumkan Dewan Keamanan Nasional Israel, dikutip kantor berita AFP, Rabu (18/10/2023).
Seorang juru bicara konsulat Israel mengonfirmasi hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa peringatan perjalanan Dewan Keamanan Nasional ke Turki telah dinaikkan menjadi level 4, tingkat tertinggi," kata juru bicara tersebut kepada AFP.
Israel dan kelompok Hamas saling tuduh atas serangan yang menghantam rumah sakit di Gaza, yang dilaporkan menewaskan ratusan orang.
Serangan terhadap RS di Gaza tersebut telah memicu gelombang aksi protes di Turki terhadap Israel.
Ribuan orang bergabung dalam aksi protes di luar misi diplomatik Israel di kota Istanbul dan ibu kota Ankara untuk mengutuk serangan tersebut.
Polisi Turki telah menangkap lima pengunjuk rasa karena berusaha menyelinap ke konsulat Israel di Istanbul, kata kantor gubernur Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seorang pendukung setia perjuangan Palestina, menuduh Israel "menyerang rumah sakit yang menampung wanita, anak-anak dan warga sipil tak berdosa" dan mendesak dunia untuk menghentikan tragedi di Gaza.
Lihat Video: Joe Biden Tiba di Israel Disambut Netanyahu
