Rusia Desak Israel Buktikan Tak Terlibat Pengeboman RS Gaza

Rusia Desak Israel Buktikan Tak Terlibat Pengeboman RS Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 18 Okt 2023 14:51 WIB
People search through debris outside the site of the Ahli Arab hospital in central Gaza on October 18, 2023 in the aftermath of an overnight blast there. A blast ripped through a hospital in war-torn Gaza killing hundreds of people late on October 17, sparking global condemnation and angry protests around the Muslim world.  Spokesman Hagari told a press briefing that at the time of the incident, the Israeli army was not conducting air operations near the hospital and the rockets that hit the building did not match theirs. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP)
Warga memeriksa puing-puing di luar Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Jalur Gaza usai pengeboman terjadi (AFP/MAHMUD HAMS)
Moskow -

Pemerintah Rusia mengecam pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan orang sebagai kejahatan yang sangat tidak manusiawi. Moskow juga mendesak Israel yang membantah sebagai dalang pengeboman rumah sakit itu, untuk membuktikan mereka benar-benar tidak terlibat.

Seperti dilansir Al Jazeera dan Reuters, Rabu (18/10/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataan kepada Radio Sputnik mengatakan Israel bisa merilis citra satelit untuk membuktikan mereka tidak terlibat dalam pengeboman yang menuai kecaman global tersebut.

"Kami menganggap tindakan keji tersebut sebagai kejahatan -- sebagai tindakan dehumanisasi," sebut Zakharova dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat Palestina menyebut serangan udara Israel menghantam rumah sakit bernama Rumah Sakit Baptis Al-Ahli yang ada di Jalur Gaza pada Selasa (17/10 malam. Sementara Israel menyalahkan roket militan Jihad Islam, yang disebutnya gagal diluncurkan dan meledak di rumah sakit tersebut.

Jihad Islam, yang berbasis di Jalur Gaza, membantah tuduhan itu dan balik menuding Israel telah menghindari tanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Zakharova menyebut ada upaya yang jelas dari sejumlah pihak untuk melepaskan diri dari tanggung jawab. Dia juga mengatakan bahwa tidak cukup hanya memberikan komentar di media soal insiden tersebut, sehingga Rusia dan sekutunya Amerika Serikat (AS) harus memberikan bukti.

Bukti tersebut, menurut Zakharova, bisa berupa citra satelit. "Mohon berbaik hati untuk memberikan citra satelit, dan alangkah baiknya jika mitra Amerika yang melakukannya," cetusnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Israel Bom RS di Gaza, Presiden Palestina: Ini Pembantaian

[Gambas:Video 20detik]



Israel dan AS belum memberikan tanggapan atas komentar Rusia itu. Namun sebelumnya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa saat serangan terjadi, militer Israel tidak sedang melakukan operasi udara di dekat area rumah sakit itu.

Ditegaskan juga oleh Hagari bahwa roket-roket yang menghantam gedung rumah sakit itu tidak sesuai dengan milik Israel. Dia menambahkan bahwa militer Israel juga akan merilis percakapan dalam bahasa Arab yang mengindikasikan serangan itu dilakukan oleh Jihad Islam.

"Analisis sistem operasional IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh para teroris di Gaza, melewati dekat rumah sakit Al-Ahli di Gaza saat serangan terjadi," sebut Hagari dalam pernyataannya seperti dikutip Times of Israel.

"Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza," tegasnya.

Sementara Biden yang 'marah' atas pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza itu, telah memerintahkan para penasihat keamanannya untuk mengumpulkan informasi dan menyelidiki lebih lanjut soal apa yang sebenarnya terjadi.

Eks Presiden Rusia Sebut Pengeboman RS Gaza sebagai Kejahatan Perang

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, menyebut serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza itu sebagai 'kejahatan militer yang keji'. Dia menuduh AS sebagai yang paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

"Serangan keji terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza tidak diragukan lagi merupakan kejahatan perang. Dan tanggung jawab utama atas serangan tersebut berada di pundak mereka yang secara sinis mengambil keuntungan dari perang di berbagai negara di benua yang berbeda, pada Amerika Serikat," sebutnya.

Medvedev, seperti dilansir kantor berita TASS, juga menyebut Washington telah 'mengalokasikan sejumlah besar uang untuk kontrak senjata, memberikan pekerjaan untuk sektor pertahanannya' dan 'membuat pernyataan yang menyesatkan soal upaya global mempertahankan nilai-nilai demokrasi'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads