Israel Tuding Serangan di RS Gaza Berasal dari Roket Militer Palestina

Israel Tuding Serangan di RS Gaza Berasal dari Roket Militer Palestina

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 18 Okt 2023 04:43 WIB
Jakarta -

Rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza hancur usai menerima serangan dari Israel. Pihak Israel menuding serangan yang menewaskan ratusan orang di lokasi itu bersumber dari roket-roket milik militer Palestina yang salah sasaran.

Dilansir dari AP, Rabu (18/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 500 orang tewas. Ratusan warga Palestina diketahui mengungsi di rumah sakit Al-Ahli dengan harapan terhindar dari serangan yang dilancarkan militer Israel.

Hamas menyebut serangan Israel ke rumah sakit Al-Ahli sebagai pembantaian yang mengerikan. Hamas menegaskan serangan itu bersumber dari militer Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel kini buka suara terkait serangan yang menewaskan ratusan orang tersebut. Israel menuding serangan mematikan di rumah sakit Al-Ahli bersumber dari rentetan roket yang ditembakan oleh pasukan militer Palestina.

"Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket," bunyi keterangan militer Israel.

ADVERTISEMENT

Dilansir AFP, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah pasukan militernya melakukan penyerangan ke rumah saki Al-Ahli. Dia mengatakan serangan itu merupakan tanggung jawab dari pasukan militer Palestina.

Netanyahu mengatakan aksi penyerangan tersebut berasal dari kelompok 'barbaric terrorirt'. Dia memastikan penyerangan itu bukan dari Israel Defence Forces atau Pasukan Militer Israe.

Pasukan militer Israel diketahui melakukan serangan ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab di kawasan Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengutuk keras langkah yang dilakukan Israel.

"WHO mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab," kata WWHO seperti dilansir AFP.

WHO mengatakan rumah sakit Al Ahli Arab masih beroperasi saat serangan militer Israel terjadi. Data yang dimiliki WHO setidaknya ratusan orang tewas akibat serangan mematikan tersebut.

"Rumah sakit itu masih beroperasi, dengan pasien, petugas kesehatan dan perawat, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera," katanya.

(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads