Sedikitnya empat orang tewas dan sejumlah orang lainnya terluka setelah sebuah kereta cepat tergelincir di negara bagian Bihar, India.
Kereta api dari stasiun kereta Terminal Anand Vihar di Delhi keluar dari relnya pada Rabu (11/10) malam waktu setempat saat melaju menuju Persimpangan Kamakhya di Assam, lapor surat kabar Times of India.
"Empat korban jiwa telah dipastikan dan operasi penyelamatan sedang dilakukan. Dua puluh satu gerbong tergelincir," ujar Tarun Prakash, manajer umum East Central Railway, seperti dikutip oleh Times of India, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita ANI juga menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.
Laporan media menyebutkan beberapa korban luka dilarikan ke rumah sakit, namun jumlah pasti korban luka tidak jelas.
"Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas kehilangan yang tak bisa terganti ini," tulis Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw di X, sebelumnya Twitter.
Dia mengatakan operasi evakuasi dan penyelamatan telah "selesai" dan para penumpang dipindahkan ke kereta lain untuk perjalanan selanjutnya. Dia tidak mengkonfirmasi jumlah korban jiwa.
India memiliki salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia dan telah mengalami beberapa kecelakaan mematikan selama bertahun-tahun. Yang terburuk, terjadi pada tahun 1981 ketika sebuah kereta tergelincir saat melintasi jembatan di negara bagian Bihar dan terjun ke sungai di bawahnya. Sebanyak 800 orang tewas dalam peristiwa itu.
Sebelumnya pada bulan Juni lalu, tabrakan tiga kereta menewaskan hampir 300 orang di negara bagian Odisha.
Pada bulan Agustus, setidaknya sembilan orang tewas ketika sebuah gerbong yang diparkir di India selatan, terbakar ketika seorang penumpang mencoba membuat teh.