Afghanistan yang kini dikuasai Taliban merevisi jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 pada Sabtu (7/10) lalu. Otoritas Kabul secara signifikan menurunkan jumlah korban tewas menjadi sekitar 1.000 orang.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/10/2023), pemerintahan Taliban awalnya melaporkan lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempa yang mengguncang pada akhir pekan lalu, yang berpusat di area pedesaan di barat laut kota Herat.
Gempa cukup kuat itu diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang dahsyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Afghanistan Kembali Diguncang Gempa M 6,3 |
Menteri Kesehatan Publik Qalandar Ebad, dalam pernyataan pada Rabu (11/10) waktu setempat, menurunkan jumlah korban tewas menjadi sekitar 1.000 orang.
Dia mengaitkan kebingungan seputar jumlah korban tewas dengan terpencilnya daerah yang diguncang gempa dan pelaporan ganda oleh lembaga-lembaga yang terlibat dalam upaya penyelamatan.
"Ada lebih dari 1.000 orang yang menjadi martir sejak insiden pertama," ucap Ebad kepada wartawan di Kabul.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat 2.400 Orang Tewas Akibat Gempa M 6,3 Guncang Afghanistan':
Gempa bumi lainnya dengan kekuatan yang sama, yakni Magnitudo 6,3, mengguncang wilayah yang sama di Afghanistan pada Rabu (11/10) pagi waktu setempat.
Gempa terbaru itu terjadi saat ribuan orang menghabiskan malam keempat di area terbuka. Laporan media lokal menyebut banyak warga Herat yang menghabiskan malam dengan tinggal di tenda-tenda terbuka karena takut akan gempa susulan setelah gempa mengguncang pada akhir pekan.
Beberapa pejabat setempat melaporkan sedikitnya satu orang tewas dan 130 orang lainnya mengalami luka-luka akibat guncangan gempa terbaru.