Kelompok Hamas menegaskan pihaknya tidak menargetkan anak-anak dalam serangan mendadak ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu. Hamas yang menguasai Jalur Gaza, menyatakan anggotanya hanya menyerang target militer Israel.
Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (11/10/2023), Hamas dalam pernyataan terbaru menegaskan bahwa perlawanan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menargetkan 'sistem militer dan keamanan Zionis'.
Hamas juga mengkritik pemberitaan media-media Barat yang dinilainya tidak akurat, dan meminta media untuk 'tidak secara membabi-buta memihak pada narasi Zionis, yang penuh kebohongan dan fitnah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami secara tegas menyatakan kebohongan dalam tuduhan-tuduhan palsu yang dipromosikan oleh beberapa media Barat, yang tidak secara profesional mengadopsi narasi Zionis yang penuh kebohongan dan fitnah terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka, yang terbaru adalah klaim pembunuhan anak-anak, pemenggalan kepala mereka dan menargetkan warga sipil," kata Hamas dalam pernyataannya.
Sebelumnya, juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus, melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Hamas bertambah menjadi sedikitnya 1.200 orang. Conricus menyebut bahwa 'mayoritas dari korban tewas' adalah warga sipil.
Disebutkan juga bahwa lebih dari 2.700 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Hamas.
Laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, menyebut Angkatan Bersenjata Israel atau IDF menemukan jenazah anak-anak saat mengumpulkan jenazah korban serangan Hamas di area Kfar Aza yang ada di perbatasan.
Kfar Aza merupakan salah satu dari beberapa kibbutzim, daerah kantong pertanian kecil, yang terkena dampak serangan darat Hamas pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
CNN melaporkan bahwa IDF mengajak tim wartawannya dan beberapa media asing lainnya ke lokasi tersebut, saat para tentara Israel mendatangi rumah-rumah untuk mengumpulkan korban tewas ke dalam kantong jenazah dan mengangkutnya dengan truk.
IDF, seperti dilansir CNN, menuturkan bahwa terdapat anak-anak, wanita dan warga lanjut usia (lansia) di antara korban tewas di Kfar Aza.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video '140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza':
"Saya belum pernah melihat hal seperti ini dalam karier saya, tidak pernah selama 40 tahun saya mengabdi, hal yang tidak pernah saya bayangkan," ucap Mayor Jenderal Itai Veruv dari IDF kepada CNN pada Selasa (10/10) waktu setempat.
Kunjungan CNN dan media asing lainnya bersama IDF itu dilakukan hanya beberapa jam setelah militer Israel merebut kembali Kfar Aza dari Hamas. Veruv menuturkan bahwa tentaranya menghabiskan 'sekitar 48 jam' memerangi 'gelombang-gelombang teroris' di jalanan dan area-area sekitar.
IDF juga mengatakan kepada CNN bahwa warga-warga sipil 'dibantai secara brutal seperti yang dilakukan ISIS'. Namun IDF tidak bisa memastikan jumlah korban tewas di Kfar Aza dan tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana orang-orang setempat dibunuh.
Serangan Hamas yang melibatkan pengerahan ratusan militan bersenjata via jalur darat menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dan ribuan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10) waktu setempat, telah memicu serangan udara besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 900 orang, yang mencakup 260 anak dan 230 wanita. Lebih dari 4.500 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal, dengan banyak orang berkerumun di jalanan atau di sekolah-sekolah yang menjadi tempat pengungsian sekaligus perlindungan dari serangan udara Israel.