.webp)
Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara terhadap Universitas Islam di Gaza, yang disebut-sebut terkait dengan kelompok Hamas. Beberapa gedung yang ada di kompleks universitas itu dilaporkan hancur akibat serangan udara Israel.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/10/2023), laporan itu disampaikan oleh seorang koresponden AFP dan seorang pejabat dari institusi pendidikan tinggi tersebut. Gempuran terhadap Universitas Islam di Gaza City itu terjadi pada Rabu (11/10) waktu setempat, ketika Israel terus melanjutkan serangan udaranya.
"Serangan udara yang intens telah menghancurkan seluruh bangunan Universitas Islam," ucap Ahmed Orabi dari manajemen universitas tersebut kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang bisa memasukinya karena ada kebakaran, dan bebatuan, serta puing-puing berserakan di jalanan sekitar universitas," imbuhnya.
Laporan koresponden AFP menyebut bahwa kepulan awan debu yang tebal menjulang ke udara saat bangunan-bangunan di kompleks universitas itu runtuh.
Israel mulai melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Hamas yang menguasai Jalur Gaza, setelah kelompok militan itu melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pertempuran yang terus berlangsung ini telah menewaskan sedikitnya 1.200 orang di pihak Israel dan lebih dari 900 orang di Gaza.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 180.000 warga Gaza telah kehilangan tempat tinggal. Banyak orang berkerumun di jalanan atau di sekolah-sekolah yang menjadi tempat pengungsian sekaligus perlindungan dari serangan udara Israel.
Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina dengan panjang wilayah hanya 40 kilometer dan lebar wilayah hanya 10 kilometer, menjadi rumah bagi 2,3 juta orang. Warga Gaza telah hidup di bawah blokade Israel selama 16 tahun terakhir, sejak Hamas menguasai wilayah itu tahun 2007 lalu.
