Seiring memanasnya situasi konflik Israel versus Palestina beberapa hari belakangan, simpati internasional muncul baik dari pihak pro-Israel maupun pro-Palestina. Kedua kubu kelompok menggelar demonstrasi di Negeri Paman Sam dan bertemu. Apa jadinya?
Dilansir The Associated Press (AP), Senin (9/10/2023), aksi-aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) sebagai reaksi atas konflik yang menimbulkan ratusan korban jiwa di Israel dan Palestina.
Di New York, keributan pecah antara dua kelompok yang berseberangan tersebut. Lokasinya ada di dekat Kompleks PBB, terjadi setelah massa besar pendukung Palestina menggelar unjuk rasa di Times Square.
"Palestina merdeka, Palestina merdeka, panjang umur Palestina," teriak demonstran.
Ada massa yang mengibarkan bendera Israel. Polisi mencoba memisahkan dua kelompok. Setelah massa pendukung Palestina meninggalkan lokasi, sejumlah pria teriak-teriak dan membawa bendera Israel melintasi barikade. Keributan singkat sempat terjadi. Satu orang menyobek bendera Israel dan melemparkannya ke trotoar. Orang-orang kemudian menginjak bendera Israel itu. Polisi cepat-cepat memisahkan dua pihak yang ribut itu.
Warga keturunan Amerika-Palestina juga menggelar unjuk rasa di luar konsulat Israel di Atlanta dan Chicago. Di Atlanta, jumlah massa lebih dari 75 orang. Mereka meneriakkan slogan dukungan ke Hamas dan menyerukan AS agar menghentikan bantuan ke Israel.
Dalam momen itu, seorang pelajar Yahudi dari Georgia Tech, Talia Segal, datang membawa bendera Israel dihiasi bendera pelangi LGBTQ+. "Terorisme tidak dapat dibenarkan. Target mereka adalah warga sipil Israel," kata Segal yang khawatir dengan keselamatan keluarganya di Israel.
Di Chicago, massa mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan keffiyeh. Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi memimpin masyarakat Yahudi berkumpul mendukung Israel di Sinagoga di San Francisco.
Simak Video 'Zelensky: 2 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Hamas di Israel':
(dnu/yld)