Kata Zelensky ke Eropa: Rusia Akan Serang yang Lain Jika Ukraina Kalah!

Kata Zelensky ke Eropa: Rusia Akan Serang yang Lain Jika Ukraina Kalah!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 06 Okt 2023 12:33 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 20: President of Ukraine Volodymyr Zelensky speaks to the U.N. Security Council on the war his country in a meeting during the United Nations General Assembly (UNGA) on September 20, 2023 in New York City. Zelensky called on the U.N. Security Council to broaden its membership and remove Russias veto power.   Spencer Platt/Getty Images/AFP (Photo by SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan para pemimpin Eropa bahwa Rusia dapat membangun kembali kemampuan militernya dan menyerang negara-negara lain dalam waktu lima tahun, jika benua itu goyah dalam dukungannya terhadap Kyiv.

Zelensky, yang menghadiri pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa di Spanyol, juga mengatakan dia tetap yakin akan kelanjutan bantuan keuangan Amerika Serikat dan Eropa meskipun ada "badai politik" di Washington dan negara-negara lain.

Dalam pidatonya yang emosional, Zelensky menggambarkan bagaimana anak-anak Ukraina di kota Kharkiv belajar dari jarak jauh atau menghadiri kelas di stasiun kereta bawah tanah karena serangan udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai ada sistem pertahanan udara yang efektif, anak-anak tidak bisa bersekolah," katanya pada pertemuan di kota Granada, Spanyol, dikutip kantor berita Reuters, Jumat (6/10/2023).

Zelensky mengatakan bahwa dengan memberikan peralatan militer tambahan ke Ukraina, negara-negara Eropa dapat membantu memastikan bahwa "drone, tank, atau senjata Rusia lainnya tidak akan menyerang siapa pun di Eropa".

ADVERTISEMENT

"Kita tidak boleh membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menggoyahkan belahan dunia lain dan mitra kita untuk menghancurkan kekuatan Eropa," kata Zelensky.

"Kehadiran Rusia, militer atau proksinya di wilayah negara lain merupakan ancaman bagi kita semua. Kita harus bekerja sama untuk mendorong Rusia keluar dari wilayah negara-negara lain," imbuh pemimpin Ukraina itu.

Pertemuan di Granada memberikan kesempatan kepada para pemimpin seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk menyatakan kembali komitmen mereka terhadap Ukraina, setelah gejolak politik di AS dan Eropa menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan dukungan.

Perselisihan di antara mayoritas Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah memperumit negosiasi anggaran. Ini mendorong Presiden AS Joe Biden, seorang Demokrat, beralih dari keyakinan bahwa kesepakatan akan dibuat mengenai bantuan Ukraina, menjadi menyatakan keprihatinan secara terbuka.

Simak Video: Rudal Rusia Hantam Desa di Ukraina, 51 Orang Tewas

[Gambas:Video 20detik]




Dukungan di Eropa juga tampak kurang solid setelah mantan Perdana Menteri pro-Rusia Robert Fico memenangkan pemilu di Slovakia akhir pekan lalu, dengan janji mengakhiri bantuan militer ke Ukraina.

Zelensky mengaku prihatin namun optimistis dengan dukungan yang berkelanjutan.

"Situasi dengan Amerika Serikat berbahaya, ini adalah masa yang sulit," katanya.

Dia menambahkan: "Saya pikir Amerika Serikat dan Eropa akan bersama-sama dengan Ukraina dan kita akan bersama-sama keluar dari krisis ini."

Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan blok tersebut sedang mengerjakan paket Ukraina senilai 50 miliar euro untuk tahun 2024-2027, dan menambahkan bahwa ia "sangat yakin" mengenai kelanjutan bantuan AS untuk Kyiv.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun mengatakan Ukraina dapat terus mengandalkan dukungan dari Eropa.

"Ada komitmen yang sangat dalam dan sangat kuat karena kita semua tahu bahwa kita sedang membicarakan Eropa dan kemungkinan besar perdamaian abadi di benua kita," katanya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads