Geger 12 Bayi Meninggal dalam Sehari di RS India, Diduga Ada Kelalaian

Geger 12 Bayi Meninggal dalam Sehari di RS India, Diduga Ada Kelalaian

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 04 Okt 2023 17:09 WIB
Relatives of patients admitted at the Shankarrao Chavan Government Medical College and Hospital are seen inside the hospital, in Nanded, India, October 3, 2023. REUTERS/Francis Mascarenhas
Situasi di rumah sakit pemerintah di Maharashtra, India, yang menjadi tempat meninggalnya 12 bayi dalam sehari (REUTERS/Francis Mascarenhas)
New Delhi -

Sedikitnya 12 bayi meninggal dunia dalam satu hari di sebuah rumah sakit pemerintah di negara bagian Maharashtra, India. Insiden ini memicu badai politik dengan para politisi oposisi menuduh pemerintah daerah dan otoritas rumah sakit melakukan kelalaian.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/10/2023), belasan bayi itu meninggal dunia pada Minggu (1/10) waktu setempat, dan termasuk di antara 24 kematian yang tercatat pada hari yang sama di Rumah Sakit Pemerintah Shankarrao Chavan di distrik Nanded, yang berjarak 600 kilometer dari Mumbai, ibu kota finansial India.

"Bayi saudara laki-laki saya yang berumur satu hari meninggal dunia pada hari Minggu di rumah sakit, dan dia menjadi bayi kelima yang meninggal dunia. Kami melihat empat bayi lainnya meninggal di depan kami," tutur Yogesh Solanki, salah satu warga setempat yang keluarganya membayar bayi ke rumah sakit tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Solanki juga menuturkan bahwa unit neo-natal di rumah sakit, di mana para bayi dirawat, sangat ramai pada Minggu (1/10) waktu setempat. Bahkan disebutkan ada empat bayi hingga lima bayi di dalam satu inkubator, yang seharusnya hanya menampung satu bayi saja.

Kepala Rumah Sakit Pemerintah Shankarrao Chavan, Shyamrao Wakode, tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar atas tuduhan kelalaian. Dalam percakapan telepon singkat dengan Reuters, Wakode mengatakan tidak memiliki waktu karena ada kunjungan menteri ke rumah sakit itu.

ADVERTISEMENT

Namun dalam pernyataan kepada kantor berita ANI pada Selasa (3/10) waktu setempat, Wakode mengatakan bahwa 12 pasien dewasa di rumah sakitnya meninggal dunia karena berbagai penyakit, termasuk diabetes, gagal hati dan gagal ginjal.

"Tidak ada kekurangan obat-obatan atau dokter. Perawatan yang tepat diberikan kepada para pasien, tapi tubuh mereka tidak merespons pengobatan, yang menyebabkan kematian," ucap Wakode.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dituduh Oposisi Lakukan Kelalaian, Pemerintah Luncurkan Penyelidikan

Para politisi oposisi menuduh pemerintah Maharashtra, yang dikuasai oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, telah melakukan kelalaian besar atas meninggalnya bayi-bayi tersebut.

"Pemerintahan BJP menghabiskan ribuan Rupee untuk publisitasnya tetapi tidak ada uang untuk membeli obat-obatan bagi anak-anak?" tanya Rahul Gandhi selaku pemimpin Partai Kongres yang merupakan oposisi utama di India.

Dalam pernyataannya pada Selasa (3/10), pemerintah Maharashtra mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan atas meninggalnya 24 pasien, yang terdiri atas bayi dan pasien dewasa, dalam sehari atau pada Minggu (1/10) waktu setempat di rumah sakit tersebut.

"Dua puluh empat adalah angka yang sangat besar. Mengapa begitu banyak kematian terjadi dalam satu hari? Kami akan menyelidiki apakah itu karena kurangnya obat-obatan, atau kekurangan staf, atau alasan lainnya," ucap Menteri Negara Bagian setempat, Girish Mahajan, kepada wartawan.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads