Korban tewas akibat ambruknya atap bangunan gereja di wilayah Meksiko dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 11 orang. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang membuat publik Meksiko berduka ini.
Seperti dilansir AFP, Selasa (3/10/2023), tragedi ini terjadi di kota pesisir Ciudad Madero yang ada di negara bagian Tamaulipas pada Minggu (1/10) waktu setempat, ketika sekitar 70 orang sedang menghadiri pembaptisan di Gereja Katolik Santa Cruz.
"Sangat disayangkan, saya baru saja menerima kabar duka bahwa satu orang lainnya meninggal dunia. Kita mendapati 11 korban tewas," tutur Wali Kota setempat, Adrian Oseguera, kepada wartawan di lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total korban tewas itu mencakup beberapa anak, yang jumlahnya tidak disebut lebih lanjut.
Sekitar 60 orang lainnya, sebut otoritas setempat, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 13 korban luka di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Pastor Pablo Galvan yang sedang berada di area parkir gereja saat insiden terjadi, menyebut ambruknya atap gereja terdengar seperti ledakan gas. Saat bergegas kembali ke dekat gedung gereja, Galvan melihat orang-orang melarikan diri dari bangunan yang ambruk.
"Saya berlari untuk memastikan tidak terjadi apa-apa, namun semua orang keluar dari jendela, melukai diri mereka sendiri. Terutama para ibu yang mencari anak-anak mereka," ucapnya dengan suara tercekat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
"Meskipun begitu menyakitkan dan kacaunya situasi beberapa jam berikutnya, sangat melegakan melihat bagaimana masyarakat bersatu," imbuh Galvan.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban. Dalam konferensi pers, Lopez Obrador menyebut bencana ini mendapatkan 'banyak solidaritas dari masyarakat'.
Dengan semua korban hilang, para pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan reruntuhan bangunan.