New York Banjir Parah hingga Bikin Lumpuh Kereta Bawah Tanah

New York Banjir Parah hingga Bikin Lumpuh Kereta Bawah Tanah

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 30 Sep 2023 20:01 WIB
New York -

Hujan deras yang melanda New York membuat banjir di sana sini. Banjir juga melumpuhkan sistem kereta bawah tanah di New York.

Dilansir AFP, Sabtu (30/9/2023), hujan deras melanda wilayah timur laut Amerika Serikat (AS). Salah satu terminal di Bandara LaGuardia yang terletak di utara New York bahkan ditutup.

Gambar yang tersebar di media sosial menampilkan penumpang yang berjalan melewati genangan air setinggi sepatu mereka. Wali Kota New York Eric Adams mendesak warga untuk tidak keluar rumah karena sejumlah jalanan diblokir dan stasiun kereta bawah tanah kebanjiran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda di rumah, tetaplah di rumah. Jika Anda sedang bekerja atau sekolah, berlindunglah di tempat untuk saat ini, beberapa kereta bawah tanah kami kebanjiran dan sangat sulit untuk bergerak di sekitar kota," katanya.

Mobil-mobil di jalanan terlihat setengah terendam dan lalu lintas macet. Beberapa jalan utama juga ditutup sepenuhnya karena terendam air.

ADVERTISEMENT

Para pemilik toko yang terendam banjir berusaha tampak berupaya melindungi barang dagangannya dan mendorong air kembali ke jalan. Sejumlah rute kereta bawah tanah New York juga terkena dampak banjir. Beberapa jalur ditutup di Brooklyn.

Sopir taksi asal Mesir, Ahmed Abdou (50), mengecam para pejabat di New York terkait banjir ini. Dia menganggap pejabat tak becus mengatasi banjir.

"Kereta bawah tanah di kota ini sangat buruk. Semua badai datang setiap tahun pada waktu yang sama. Kita harus mengantisipasinya dengan lebih baik," ujarnya.

Keadaan Darurat Ditetapkan

Keadaan darurat pun ditetapkan di New York akibat banjir parah. Banjir itu terjadi setelah curah hujan yang turun memecahkan rekor.

Dilansir CNN, ruang bawah tanah, sekolah dan kereta bawah tanah turut terendam air. Genangan banjir naik dengan cepat dan deras sehingga membuat beberapa pengendara dan pengguna kereta bawah tanah New York lengah saat jam-jam sibuk pada Jumat (29/9) pagi waktu setempat.

Petugas darurat telah mengevakuasi orang-orang yang terjebak di dalam mobil mereka. Petugas juga mengeluarkan mereka yang terjebak di dalam ruang bawah tanah yang digenangi air bagaikan bathub.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Departemen Pemadam Kebakaran New York City melaporkan para personelnya melakukan penyelamatan di enam ruang bawah tanah di kota tersebut yang digenangi banjir yang deras.

Air yang masuk ke kereta dan jalur kereta bawah tanah turut memicu 'gangguan besar'. Operasi layanan kereta bawah tanah di 10 jalur pun dihentikan pada pagi hari dan baru beroperasi lagi pada Jumat (29/9) malam.

Banjir juga menggenangi sedikitnya 150 sekolah di area New York City. Para siswa di salah satu sekolah di area Brooklyn harus dievakuasi saat genangan banjir membuat ruang boiler sekolah mengeluarkan asap.

Jumlah curah hujan terbanyak dalam sehari, hampir mencapai 8 inci, mengguyur Bandara Internasional John F Kennedy jika dibandingkan curah hujan lainnya sejak tahun 1948 silam. Curah hujan yang mengguyur area Brooklyn dalam tiga jam kemarin dilaporkan mencapai level setara satu bulan.

Para ilmuwan setempat menilai jumlah curah hujan yang melimpah ini merupakan gejala perubahan iklim. Para ilmuwan menyebut atmosfer yang lebih hangat bertindak seperti spons berukuran besar sehingga menyerap lebih banyak uap air dan mengeluarkannya dalam bentuk hujan deras. Para ilmuwan menyebut perlindungan banjir yang sudah ketinggalan zaman di New York kewalahan.

"Secara keseluruhan, seperti yang kita ketahui, perubahan pola cuaca ini adalah akibat dari perubahan iklim. Dan kenyataan yang menyedihkan adalah iklim kita berubah lebih cepat daripada kemampuan infrastruktur kita dalam meresponsnya," sebut Kepala Petugas Iklim New York Citu, Rohit Aggarwala.

Gubernur New York, Kathy Hochul, telah mengumumkan penetapan keadaan darurat untuk New York City, Long Island, dan Hudson Valley pada Jumat (29/9) pagi. Dalam wawancara dengan media lokal WNBC-TV, Hochul, mengimbau warga tetap berada di rumah karena meluasnya situasi perjalanan yang berbahaya.

"Ini merupakan peristiwa cuaca yang sangat menantang," sebut Hochul.

"Ini peristiwa yang mengancam nyawa. Dan saya ingin semua warga New York memperhatikan peringatan itu agar kita bisa menjaga mereka tetap aman," imbuhnya.

Gubernur New Jersey Phil Murphy juga mengumumkan penetapan keadaan darurat di negara bagiannya pada Jumat (29/9) sore. New Jersey diketahui letaknya berdekatan dengan negara bagian New York.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads