AS Ungkap Perkembangan Upaya Normalisasi Israel-Arab Saudi

AS Ungkap Perkembangan Upaya Normalisasi Israel-Arab Saudi

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 30 Sep 2023 15:02 WIB
Kerjasama Arab Saudi - Israel
Ilustras -- Bendera nasional Arab Saudi dan Israel (dok. Getty Images)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) mengungkapkan perkembangan terbaru dalam upaya menengahi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Washington menyebut Tel Aviv dan Riyadh sedang bergerak maju menuju garis besar kesepakatan bersejarah antara kedua negara yang bermusuhan selama beberapa dekade terakhir.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/9/2023), Presiden Joe Biden berharap bisa mengubah kawasan Timur Tengah, dan meraih kemenangan diplomatik menjelang pemilu, dengan membuat Saudi -- sebagai penjaga dua situs paling suci umat Islam -- mengakui Israel secara resmi.

"Semua pihak telah sepakat, saya pikir, soal kerangka dasar untuk apa yang mungkin bisa kita dorong," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih AS, John Kirby, kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, seperti dalam pengaturan rumit apapun, karena hal ini pasti akan terjadi, semua orang harus melakukan sesuatu. Dan semua orang harus berkompromi dalam beberapa hal," sebutnya.

AS telah mendesak sekutunya di Timur Tengah, yakni Israel dan Arab Saudi, untuk menormalisasi hubungan diplomatik. Langkah itu menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan serupa yang melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga pemimpin de-facto negara tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa negaranya dan Israel semakin hari semakin dekat. Hal serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Lihat juga Video 'Jelang Perdamaian Israel-Arab Saudi dan Harapan Era Baru di Timur Tengah':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saudi mencari jaminan keamanan, termasuk dilaporkan melalui perjanjian, dengan AS sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel.

Namun Palestina memperingatkan bahwa mereka harus turut dipertimbangkan dalam setiap kesepakatan yang mungkin dicapai nantinya antara Riyadh dan Tel Aviv.

Ditegaskan berulang kali oleh Palestina bahwa tidak akan ada perdamaian di kawasan Timur Tengah tanpa terwujudnya solusi dua negara.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads