Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di provinsi Balochistan, Pakistan telah bertambah menjadi 45 orang. Puluhan orang lainnya luka-luka pada hari Jumat (29/9) akibat serangan bom bunuh diri yang menargetkan prosesi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, serangan bunuh diri kedua yang dilakukan oleh dua pria di sebuah masjid, ratusan kilometer sebelah utara provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menyebabkan atap runtuh dan menewaskan empat orang, kata para pejabat.
Di Balochistan, Pakistan barat daya, para pejabat mengatakan seorang pengebom bunuh diri meledakkan bom ketika orang-orang dari masjid-masjid sekitar berkumpul di Mastung, sekitar 40 kilometer (25 mil) selatan ibukota provinsi, Quetta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba saya mendengar ledakan... banyak orang terluka dan banyak yang menjadi martir," kata Ilyas Khan, seorang pelajar, dikutip kantor berita AFP, Jumat (29/9/2023).
Rumah sakit setempat kewalahan dengan banyaknya korban luka. Pemerintah provinsi pun menggunakan platform media sosial untuk meminta donor darah.
"Sedikitnya 45 korban jiwa telah dikonfirmasi, dan 70 orang menderita luka-luka dalam ledakan tersebut," kata Zubair Jamali, menteri dalam negeri provinsi Balochistan kepada AFP.
Seorang petugas polisi distrik memberikan jumlah korban yang sedikit lebih rendah.
"Saya dapat memastikan bahwa jumlah korban tewas saat ini telah meningkat menjadi minimal 42 orang, dan lebih dari 65 lainnya terluka," ujar Shoaib Masood kepada AFP.
Jan Achakzai, menteri informasi Balochistan, mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
Balochistan, provinsi berpenduduk paling sedikit di Pakistan, juga merupakan rumah bagi beberapa kelompok militan yang memperjuangkan kemerdekaan atau menguasai sumber daya mineral di wilayah tersebut.
Sementara itu, ratusan kilometer sebelah utara Hangu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, empat orang tewas setelah atap sebuah masjid ambruk menyusul ledakan yang terjadi ketika dua pria bersenjata berusaha menyerbu masjid tersebut.
"Mereka dicegat di gerbang masjid dan baku tembak pun terjadi," kata Nisar Ahmed, seorang pejabat senior polisi, kepada AFP.
"Selanjutnya terjadi ledakan yang mengakibatkan atap masjid ambruk," imbuhnya.