Penggunaan bahan bangunan yang mudah terbakar di aula, diduga membuat api cepat menyebar. Nassim juga meyakini kurangnya pintu keluar darurat yang memadai memperburuk keadaan.
Sebab sebagian besar tamu mencoba keluar menggunakan pintu masuk utama aula, yang kemudian diduga menimbulkan kerumunan. Nassim juga berkata, teman-temannya ada yang selamat, salah satunya Tommy Uday.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 50 jenazah dimakamkan pada Rabu (27/09). Sisa jenazah diperkirakan akan dikubur keesokan hari. Tapi masih banyak orang mencari anggota keluarga mereka.
Ghazwan misalnya, dia terpisah dari istrinya yang berusia 33 tahun, putranya yang berumur 4 tahun, serta putrinya yang berusia 13 tahun kala kebakaran terjadi.
Putrinya yang lain, yang berusia 10 tahun, keluar dari aula dan "mengalami luka bakar hampir 98% di tubuhnya," kata saudara perempuan Ghazwan, Eisan kepada BBC.
Di pusat medis khusus luka bakar di Mosul, Dr Waad Salem, berkata kepada BBC bahwa 60% korban luka mengalami luka bakar parah.
![]() |
"Mayoritas luka bakar terjadi di wajah, dada, dan tangan," katanya dengan menambahkan bahwa perempuan dan anak-anak termasuk yang paling terdampak.
Kepala Perawat Israa Mohammed merawat korban luka sepanjang malam. Dia mengatakan merawat sekitar 200 pasien. "Apa yang saya lihat sangat mengerikan," katanya.
"Saya telah melihat orang-orang dengan lebih dari 90% tubuhnya terbakar habis," sambungnya.
Dia menambahkan, bahwa setidaknya 50 anak dinyatakan meninggal setelah tiba di rumah sakit. "Saya tidak bisa menggambarkan apa yang saya rasakan," sebutnya.
"Saya tahu mereka kehilangan anggota keluarga mereka. Setidaknya tiga keluarga kehilangan setiap anggota keluarga dalam kebakaran itu. Masyarakat bersedih, tidak hanya di Provinsi Niveneh tapi di seluruh Irak. Seluruh negara sedih," imbuhnya.
(rfs/rfs)