Pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) melontarkan kecaman keras terhadap para 'ekstremis' Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan Kepolisian Tel Aviv.
Seperti dilansir Alarabiya News, Selasa (19/9/2023), otoritas Saudi mengecam aksi para 'ekstremis' Israel itu yang disebut sebagai 'provokasi' terhadap umat Muslim di seluruh dunia.
Kompleks Masjid Al-Aqsa yang kerap menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina juga dihormati oleh komunitas Yahudi, yang menyebut situs suci itu sebagai Temple Mount. Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan dikelola oleh Yordania.
Warga non-Muslim boleh mengunjungi situs suci itu, namun dilarang berdoa di sana.
"Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman Kerajaan Arab Saudi atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan oleh sekelompok ekstremis di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA).
"Kementerian menegaskan bahwa praktik-praktik ini dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua norma dan konvensi internasional, dan merupakan provokasi terhadap perasaan umat Muslim di seluruh dunia," imbuh pernyataan tersebut.
Pernyataan itu dirilis ketika Amerika Serikat (AS) mengupayakan normalisasi hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengakui prosesnya sulit, terutama soal isu Palestina.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)