Kamp-kamp tersebut sebagian besar menampung pengungsi dari Sudan Selatan dan Ethiopia, kata Allen Maina, kepala kesehatan masyarakat UNHCR kepada wartawan di Jenewa.
UNHCR mengatakan bahwa sekitar 3.100 kasus dugaan campak juga dilaporkan pada periode yang sama, dan lebih dari 500 kasus dugaan kolera telah dilaporkan di wilayah lain di negara tersebut, bersamaan dengan wabah demam berdarah dan malaria.
"Dunia mempunyai sarana dan dana untuk mencegah semua kematian akibat campak atau kekurangan gizi," kata Ketua UNHCR Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa mencegah lebih banyak kematian, tapi kita memerlukan dana untuk meresponsnya, akses terhadap mereka yang membutuhkan, dan yang terpenting, mengakhiri pertempuran," imbuhnya.
(ita/ita)