Memilukan! 1.200 Anak Meninggal di Kamp-kamp Pengungsi Sudan

Memilukan! 1.200 Anak Meninggal di Kamp-kamp Pengungsi Sudan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 19 Sep 2023 17:26 WIB
Saouzane Souleman, a Sudanese girl who fled with her family the conflict in Geneina, in Sudans Darfur region, suffering from malnutrition lies at Medecins Sans Frontieres (MSF) mission hospital in Adre, Chad July 24, 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
potret pilu anak-anak pengungsi Sudan (Foto: REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)
Jakarta -

Memilukan! Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 1.200 anak-anak telah meninggal di kamp-kamp pengungsi Sudan sejak bulan Mei. Sementara ribuan bayi baru lahir kemungkinan besar akan meninggal di negara yang dilanda perang tersebut hingga akhir tahun ini.

PBB menyuarakan kekhawatiran atas dampak perang di Sudan terhadap situasi kesehatan anak-anak.

"Di balik pengabaian yang kejam terhadap warga sipil dan serangan tanpa henti terhadap layanan kesehatan dan gizi, UNICEF khawatir ribuan bayi baru lahir akan meninggal antara sekarang dan akhir tahun ini," kata juru bicara badan anak-anak PBB tersebut, James Elder kepada wartawan di Jenewa, dikutip kantor berita AFP, Selasa (19/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elder mengatakan bahwa 333.000 anak akan lahir di negara itu antara bulan Oktober dan Desember mendatang.

Pada saat yang sama, layanan nutrisi di negara yang dilanda perang itu "hancur", katanya.

ADVERTISEMENT

"Setiap bulannya, 55.000 anak memerlukan pengobatan untuk penyakit malnutrisi yang paling mematikan ini, namun di Khartoum kurang dari satu dari 50 pusat gizi yang masih berfungsi. Di Darfur Barat, hanya satu dari 10 yang berfungsi," ujar Elder.

Badan pengungsi PBB, UNHCR mengatakan timnya di Sudan, telah mencatat bahwa antara 15 Mei dan 14 September, lebih dari 1.200 anak di bawah usia lima tahun telah meninggal di sembilan kamp pengungsi.

Kamp-kamp tersebut sebagian besar menampung pengungsi dari Sudan Selatan dan Ethiopia, kata Allen Maina, kepala kesehatan masyarakat UNHCR kepada wartawan di Jenewa.

UNHCR mengatakan bahwa sekitar 3.100 kasus dugaan campak juga dilaporkan pada periode yang sama, dan lebih dari 500 kasus dugaan kolera telah dilaporkan di wilayah lain di negara tersebut, bersamaan dengan wabah demam berdarah dan malaria.

"Dunia mempunyai sarana dan dana untuk mencegah semua kematian akibat campak atau kekurangan gizi," kata Ketua UNHCR Filippo Grandi dalam sebuah pernyataan.

"Kita bisa mencegah lebih banyak kematian, tapi kita memerlukan dana untuk meresponsnya, akses terhadap mereka yang membutuhkan, dan yang terpenting, mengakhiri pertempuran," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads