Junta militer Niger menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dalam kudeta pada 26 Juli lalu. Kemudian pada akhir Agustus, mereka merilis ultimatum 48 jam agar Dubes Prancis segera meninggalkan Niger. Namun otoritas Paris menyatakan tidak akan mematuhi perintah pengusiran itu.
Macron menambahkan bahwa Dubes Prancis 'tidak bisa pergi keluar, karena ditetapkan persona non grata, dan tidak diberi pasokan makanan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya oleh wartawan apakah dirinya mempertimbangkan menarik Dubes Prancis dari Niger, Macron menjawab: "Saya akan melakukan apapun yang kita sepakati dengan Presiden Bazoum karena dia adalah otoritas yang sah dan saya berbicara dengannya setiap hari."
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini