Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un saling bertukar hadiah saat keduanya bertemu di wilayah Timur Jauh Rusia, pekan ini. Putin menyerahkan senapan produksi Moskow sebagai hadiah, yang dibalas oleh Kim Jong Un dengan memberikan senapan produksi Pyongyang.
Seperti dilansir AFP, Jumat (15/9/2023), pertemuan Putin dan Kim Jong Un ini dilakukan saat Rusia berupaya memperkuat aliansi dengan para pemimpin garis keras lainnya yang dikucilkan Barat. Keduanya melakukan pembicaraan tatap muka pada Rabu (13/9) di tengah spekulasi mereka menyetujui kesepakatan senjata.
Rusia diketahui sangat menginginkan amunisi untuk melanjutkan pertempurannya di Ukraina, sedangkan Korut menginginkan bantuan Moskow untuk mengembangkan program rudalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen saling bertukar hadiah antara Putin dan Kim Jong Un itu diungkapkan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pernyataannya pada Kamis (14/9) waktu setempat.
"Putin memberikan (Kim Jong Un) senapan produksi negara kita dengan kualitas terbaik. Sebagai balasannya, dia juga menerima senapan buatan Korea Utara," tutur Peskov.
Tidak hanya senapan, sebut Peskov, Putin juga menghadiahkan sebuah 'sarung tangan dari pakaian seragam luar angkasa yang sudah beberapa kali pergi ke luar angkasa' kepada Kim Jong Un.
Kim Jong Un yang jarang meninggalkan negaranya tiba di wilayah Timur Jauh Rusia dengan rangkaian kereta pribadinya yang berlapis baja dan antipeluru pada awal pekan ini. Dia telah bertemu dengan Putin di Kosmodrom Vostochny, dengan Kremlin menyebut kunjungan Kim Jong Un akan berlangsung 'beberapa hari lagi'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dalam pernyataan terbaru, Kremlin juga mengonfirmasi bahwa Putin 'dengan senang hati menerima undangan Kim Jong Un' untuk berkunjung ke Pyongyang. Hal ini sebelumnya dilaporkan oleh televisi pemerintah Korut.
Lebih lanjut, Peskov mengatakan bahwa Rusia pertama-tama akan 'segera bersiap' untuk mengirimkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov ke Pyongyang, sebelum rencana kunjungan Putin bisa dipersiapkan.
Jika benar-benar berkunjung ke Pyongyang, maka itu akan menjadi kunjungan kedua Putin ke negara paling terisolasi di dunia, yang berbatasan langsung dengan Rusia. Pada Juli 2000 lalu, Putin yang baru beberapa bulan menjabat Presiden Rusia berkunjung ke Korut dan bertemu dengan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.
Terlepas dari itu, pertemuan Putin dan Kim Jong Un ini dilakukan saat peringatan Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menghujani soal kekhawatiran adanya perjanjian senjata terlarang. Usai bertemu Kim Jong Un, Putin menuturkan kepada wartawan bahwa dirinya melihat 'kemungkinan' untuk kerja sama militer.
Setelah melambaikan tangan kepada Kim Jong Un setelah pertemuan keduanya selesai digelar di Kosmodrom Vosotchny, Putin mengatakan kepada televisi setempat bahwa pemimpin Korut itu akan menginspeksi pameran kapal-kapal perang Rusia di Vladivostok dan mengunjungi universitas di sana, yang secara historis menerima mahasiswa asal Korut.