.webp)
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menunjuk dan melantik putra dan keponakannya sendiri untuk menduduki jabatan Wakil Menteri dalam kabinetnya. Oposisi menyebut pemerintahan baru yang dilantik itu sebagai pemerintahan 'terburuk' sejak kemerdekaan negara tersebut.
Seperti dilansir AFP, Rabu (13/9/2023), dalam seremoni pelantikan yang digelar di ibu kota Harare pada Selasa (12/9) waktu setempat, lebih dari 20 menteri dan 10 wakil menteri bersumpah di bawah presiden yang memenangkan masa jabatan kedua bulan lalu dalam pemilu yang menjadi sengketa.
Para pengamat internasional menyebut pemilu Zimbabwe itu tidak memenuhi standar demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya Emmerson Dambudzo Mnangagwa, Presiden Republik Zimbabwe, menyerukan kepada Anda semua untuk mengambil sumpah jabatan Menteri," ucap Mnangagwa yang kini berusia 80 tahun.
Dalam penunjukan yang digambarkan oleh partai oposisi terkemuka Zimbabwe sebagai hal yang 'sangat mengkhawatirkan', putra Mnangagwa yang bernama Kudakwashe David Mnangagwa yang berusia 34 tahun dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan.
Keponakan Mnangagwa yang bernama Tongai Mnangagwa yang berusia 45 tahun dilantik sebagai Wakil Menteri Pariwisata.
"Penunjukan ini mengejutkan. Sepanjang kemarin, saya tidak bisa mempercayainya," ucap David kepada wartawan setelah dirinya dilantik.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Rekaman Citra Satelit Pergerakan Badai Daniel Menyapu Libya':
Dia akan menjabat di bawah Mthuli Ncube, yang menurut para pengkritik telah menyebabkan keruntuhan ekonomi negara dan inflasi yang tinggi, namun tetap mempertahankan jabatan menteri.
"Terdiri atas teman-teman, keluarga, loyalis (Mnangagwa-red) dan orang-orang yang paling tidak memenuhi syarat, kabinet ini adalah yang terburuk sejak kemerdekaan Zimbabwe tahun 1980,' sebut juru bicara partai oposisi terkemuka Zimbabwe, Koalisi Warga untuk Perubahan (CCC), Promise Mkwananzi.
Mnangagwa yang dijuluki 'Si Buaya' pertama menjabat setelah kudeta menggulingkan pemerintahan mendiang Robert Mugabe tahun 2017 lalu, dan menang tipis dalam pemilihan presiden setahun kemudian. Partai ZANU-PF yang menaungi Mnangagwa sudah berkuasa selama lebih dari empat dekade di Zimbabwe.
Dia terpilih kembali menjabat Presiden Zimbabwe pada 23 Agustus lalu, dengan 52,6 persen suara mendukung dirinya melawan 44 persen suara untuk ketua CCC Nelson Chamisa (45). CCC menyebut hasil pemilu itu 'cacat, amburadul dan ilegal', dan menuntut digelarnya pemilu ulang.
Para pemantau regional dan internasional juga mengkritik berbagai kejanggalan dalam pemungutan suara di negara tersebut.
