Korea Utara mendukung Rusia, negara yang masih saja menginvasi Ukraina. Menyikapi kemesraan Korut-Rusia, Amerika Serikat (AS) mewanti-wanti.
Dilansir Reuters, Jumat (8/9), pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berkunjung ke Rusia bulan ini untuk bertemu langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Korea Utara hendak memasok senjata ke Moskow.
Ada laporan terungkap, Kim Jong Un segera bertemu Putin. Adalah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, yang mengungkap info itu, awal pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media New York Times mengutip pejabat AS dan sekutu yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Kim berencana melakukan perjalanan ke Rusia paling cepat minggu depan untuk bertemu Putin.
Ketika ditanya apakah ia dapat mengkonfirmasi pertemuan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Tidak, saya tidak bisa. Tidak ada yang perlu dikatakan."
Jika rencana kunjungan ke Rusia terlaksana, perjalanan tersebut akan menjadi kunjungan pertama Kim Jong Un ke luar negeri dalam lebih dari empat tahun dan yang pertama sejak pandemi virus Corona.
Diperkirakan, KIM akan menempuh perjalanan darat dengan kereta lapis baja melintasi perbatasan darat yang dimiliki Korea Utara dengan Rusia. Kim kemungkinan ingin menekankan dukungan pada Rusia, dan mungkin mengupayakan kesepakatan dalam penjualan senjata, bantuan, dan pengiriman pekerja ke Rusia, kata Andrei Lankov, pakar Korea Utara di Universitas Kookmin, Seoul, Korea Selatan.
Lihat juga Video 'Upaya Kedua Luncurkan Satelit Mata-mata Korut Gagal':
Selanjutnya, wanti-wanti AS:
Wanti-wanti AS
Pemerintah AS mengancam, Korut akan menghadapi konsekuensi jika mereka memberikan persenjataan kepada Rusia untuk berperang melawan Ukraina. Ancaman ini disampaikan menyusul laporan mengenai rencana kunjungan pemimpin Korut Kim Jong Un ke Rusia untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
"Mereka akan menanggung konsekuensinya di komunitas internasional," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (6/9).
Pejabat Gedung Putih tersebut mengklaim bahwa negosiasi senjata antara Rusia dan Korea Utara secara aktif mengalami kemajuan.
Kata Kamala Haris di Jakarta
![]() |
Harris yang berada di Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN, menuturkan kepada CBS News dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis (7/9), bahwa hal itu akan menjadi tanda keputusasaan bagi Rusia untuk mencari bantuan dari Korut yang terisolasi dan akan semakin mengisolasi kedua negara tersebut.
"Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar. Gagasan bahwa mereka akan memasok amunisi untuk tujuan itu, adalah -- akan menjadi sebuah kesalahan besar. Saya juga sangat meyakini bahwa bagi Rusia dan Korea Utara, hal itu akan semakin mengisolasi mereka," sebutnya.