Seorang pria Jepang yang ditangkap usai melemparkan bom asap berbentuk pipa ke arah Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida, pada April lalu, didakwa atas percobaan pembunuhan. Insiden ini membuat publik Jepang terkejut karena terjadi kurang dari setahun setelah mantan PM Shinzo Abe dibunuh saat berkampanye.
Seperti dilansir AFP, Rabu (6/9/2023), Ryuji Kimura yang berusia 24 tahun dituduh melemparkan alat peledak ke arah Kishida selama acara kampanye berlangsung di Jepang bagian barat pada April lalu.
Kishida tidak mengalami luka sedikit pun dalam serangan itu, sementara Kimura segera ditangkap di lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serbuk diduga bubuk mesiu dan benda-benda serta peralatan mirip pipa ditemukan di rumah Kimura saat penggeledahan dilakukan polisi usai serangan tersebut.
Dalam pernyataan terbaru, juru bicara pengadilan Wakayama menuturkan kepada AFP bahwa Kimura telah 'didakwa' pada Rabu (6/9) waktu setempat. Dalam kasus ini, Kimura dijerat dakwaan percobaan pembunuhan.
Motif di balik aksi Kimura ini tidak diketahui secara jelas.
Kimura, menurut laporan televisi nasional NHK, tetap bungkam sejak ditangkap aparat berwenang.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia dilaporkan sempat menjalani evaluasi kejiwaan sekitar tiga bulan sebelum didakwa oleh pengadilan setempat.
Diketahui juga bahwa Kimura sebelumnya mengajukan gugatan terhadap pemerintah Jepang, mengeluhkan batas usia minimum yang berlaku di negara tersebut untuk mencalonkan diri dalam pemilu.
Insiden yang melanda Kishida itu membuat geger publik Jepang karena mengingatkan mereka dengan insiden tragis yang menewaskan Abe pada Juli tahun lalu. Abe tewas ditembak saat berpidato dalam rangka kampanye pemilu di salah satu wilayah Jepang.