Junta Myanmar Geram ASEAN Kecam Kekerasan Militer

Junta Myanmar Geram ASEAN Kecam Kekerasan Militer

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 06 Sep 2023 13:02 WIB
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peoples Republic of China Li Qiang (kelima kiri) dan (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/aww.
KTT ASEAN 2023 di Jakarta (Foto: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)
Jakarta -

Junta Myanmar mengkritik pernyataan ASEAN yang mengecam kekerasan militer di negara tersebut. Junta menyebut pernyataan ASEAN itu sebagai pernyataan "sepihak". Junta Myanmar juga menyerukan ASEAN untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar Piagam ASEAN, termasuk tidak mencampuri urusan dalam negeri semua negara anggota.

Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun 2021, yang memicu aksi-aksi protes massal dan tindakan keras militer yang mematikan.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/9/2023), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah melakukan upaya yang sia-sia untuk meredakan krisis ini, dengan lima poin rencana perdamaian yang telah disepakati dengan para jenderal, tak terlaksana dan junta menolak untuk terlibat dengan lawan-lawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada KTT ASEAN di Jakarta yang digelar pada hari Selasa (5/9), para pemimpin ASEAN meminta militer untuk "mengurangi kekerasan dan menghentikan serangan yang menargetkan warga sipil".

Tuan rumah Indonesia mengatakan "tidak ada kemajuan signifikan" dalam rencana tersebut.

ADVERTISEMENT

Myanmar mengecam pernyataan ASEAN tersebut sebagai "tidak obyektif" dan "sepihak", dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Rabu (6/9) di media Global New Light of Myanmar.

Junta Myanmar menyerukan ASEAN untuk "secara ketat mematuhi ketentuan dan prinsip-prinsip dasar Piagam ASEAN, khususnya non-intervensi dalam urusan dalam negeri semua negara anggota."

Simak Video 'Filipina Gantikan Myanmar Jadi Ketua ASEAN 2026':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada para wartawan pada Selasa (5/9), bahwa Myanmar yang terisolasi secara internasional tidak akan mengambil alih kepemimpinan ASEAN pada tahun 2026. Sebaliknya, Filipina yang akan memimpin.

Juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun mengonfirmasi kepada AFP bahwa Myanmar tidak akan menjadi ketua ASEAN pada tahun 2026, tanpa memberikan rinciannya.

Myanmar sebelumnya menarik diri dari kepemimpinan ASEAN pada tahun 2006 karena potensi boikot oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara internasional lainnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads