Serangan Bom Guncang Myanmar, 5 Orang Tewas- 11 Polisi Luka

Serangan Bom Guncang Myanmar, 5 Orang Tewas- 11 Polisi Luka

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Sep 2023 13:57 WIB
Ilustrasi Fokus Bom Bunuh Diri di Medan (Luthfy Syahban/detikcom)
Foto: Ilustrasi Bom (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Serangan bom terjadi di kompleks pemerintah di Myawady, perbatasan Myanmar, menewaskan lima pejabat pemerintah dan keamanan serta melukai 11 polisi.

Myawady, kota di perbatasan dengan Thailand ini telah menyaksikan bentrokan sporadis antara militer dan pejuang anti-junta sejak kudeta militer pada tahun 2021, yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan.

Pada Minggu (3/9) dini hari waktu setempat, dua bom dijatuhkan ke kompleks yang berisi kantor polisi distrik dan kantor administrasi umum, kata sumber militer kepada AFP, Senin (4/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika para pejabat mengambil "langkah-langkah keamanan" setelah ledakan tersebut, dua bom lainnya dijatuhkan, menewaskan lima orang dan melukai 11 orang, kata sumber-sumber militer, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Korban tewas termasuk seorang perwira militer, dua petugas polisi dan dua pejabat dari departemen administrasi, kata mereka.

ADVERTISEMENT

Sebelas petugas polisi "junior dan senior" terluka, lima di antaranya dalam kondisi kritis.

Sumber kepolisian setempat yang juga meminta namanya dirahasiakan, membenarkan kejadian tersebut dan jumlah korban jiwa.

Tidak ada sumber yang menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Junta militer Myanmar mengatakan "beberapa anggota keamanan dan staf pemerintah" terluka dalam serangan itu, tanpa menyebutkan jumlah korbannya.

Junta menyalahkan kelompok anti-kudeta "Pasukan Pertahanan Rakyat" (PDF) dan Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA), sebuah kelompok pemberontak etnis yang telah melawan militer selama beberapa dekade.

Sebelumnya, para pejuang anti-junta yang berjuang untuk membatalkan kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, telah menggunakan drone komersial untuk mengawasi dan juga sebagai alat menjatuhkan bom.

Seorang warga Myawady yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar dua ledakan di kota itu, yang bertepatan dengan provinsi Tak, Thailand, pada Minggu malam.

Sejak kudeta, kelompok KNLA dan PDF telah bentrok secara sporadis dengan militer di kota Myawady dan sekitarnya di negara bagian Karen, menyebabkan puluhan ribu orang melarikan diri ke Thailand.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads