Korea Utara (Korut) terdeteksi meluncurkan beberapa rudal jelajah buatannya ke lepas pantai barat pada Sabtu (2/9) pagi. Aktivitas peluncuran rudal ini menjadi yang terbaru dari serentetan aksi militer Pyongyang baru-baru ini.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/9/2023), aktivitas peluncuran terbaru itu terdeteksi oleh negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel), yang melaporkan bahwa sejumlah rudal jelajah telah diluncurkan dari lepas pantai barat Korut pada Sabtu (2/9) pagi, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
Laporan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) menyebutkan bahwa rudal-rudal Pyongyang itu diluncurkan ke arah perairan Laut Kuning. Seoul menambahkan bahwa spesifikasi soal jenis rudal yang diluncurkan Korut sedang dievaluasi lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah meningkatkan pengawasan dan pemantauan serta mempertahankan kesiapan maksimal melalui koordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS)," sebut JCS dalam pernyataannya.
Peluncuran rudal itu terjadi selang tiga hari setelah rezim Korut meluncurkan sepasang rudal balistik jarak dekat, sebagai bagian dari 'latihan serangan nuklir taktis' yang dipicu oleh latihan militer gabungan Ulchi Freedom Shield yang digelar oleh AS dan Korsel.
Pyongyang selalu merespons latihan gabungan semacam itu dengan kemarahan. Selama ini, Korut menganggap latihan militer gabungan oleh Washington dan Seoul sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya, meskipun kedua negara bersekutu itu menegaskan latihan tersebut bersifat defensif.
Pada Selasa (29/8) waktu setempat, pemimpin Korut Kim Jong Un mengunjungi pos komando pelatihan di mana dia menjelaskan secara detail soal rencana perang di masa depan, termasuk 'melancarkan serangan super-intensif secara bersamaan' terhadap pos-pos inti di wilayah Korsel.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.