Bantuan militer dengan nilai total melebihi US$ 43 miliar telah diberikan oleh AS kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan invasinya pada Februari 2022. Awal bulan ini, Presiden Joe Biden meminta Kongres AS untuk menyetujui bantuan tambahan sebesar US$ 24 miliar.
Para anggota Kongres, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik, mendukung pengiriman bantuan ke Ukraina. Namun demikian, beberapa politisi Partai Republik yang beraliran sayap kanan -- terutama yang bersekutu dengan mantan Presiden Donald Trump -- ingin mengurangi bantuan untuk Kyiv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan militer Ukraina memulai serangan balasan di wilayah timur dan selatan negaranya pada awal Juni lalu, namun kemajuannya cenderung lambat dengan adanya ladang ranjau dan parit yang dibangun Rusia yang menghalangi pergerakan mereka.
Dalam pengumuman terbarunya pada Selasa (29/8) waktu setempat, Blinken menyebut paket bantuan militer terbaru itu mencakup rudal AIM-9M untuk pertahanan udara, amunisi untuk HIMARS, amunisi artileri 155mm dan 105mm, peralatan pembersih ranjau, roket Javelin dan sistem anti lapis baja.
Terdapat juga lebih dari 3 juta butir amunisi senjata ringan dan pasokan kendaraan medis atau ambulans. Persenjataan, amunisi dan peralatan itu akan diambilkan dari gudang senjata Pentagon.
(nvc/ita)