Eks PM Pakistan Imran Khan Kembali Dibui Terkait Dokumen Rahasia Bocor

Eks PM Pakistan Imran Khan Kembali Dibui Terkait Dokumen Rahasia Bocor

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Agu 2023 16:58 WIB
Policemen escort Pakistans former Prime Minister Imran Khan (centre) as he arrives at the high court in Islamabad on May 12, 2023. (Photo: AFP/Aamir Qureshi)
Imran Khan (dok. AFP/Aamir Qureshi)
Islamabad -

Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan kembali dijebloskan ke penjara terkait kasus dokumen rahasia negara bocor ke publik. Kasus itu memperpanjang penahanan Khan meskipun hukuman penjara terkait kasus korupsi yang menjeratnya telah ditangguhkan sehari sebelumnya.

Seperti dilansir AFP, Rabu (30/8/2023), Khan terjerat serangkaian kasus pidana, yang disebutnya bermotif politik, sejak dia digulingkan dari kursi PM Pakistan tahun lalu.

"Penahanan yudisial terhadap Imran Khan dalam kasus Cipher telah diperpanjang selama 14 hari," sebut pengacara Khan, Salman Safdar, kepada AFP setelah sidang digelar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa (29/8) waktu setempat, pengadilan lainnya menangguhkan hukuman tiga tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Khan terkait kasus korupsi pada awal Agustus lalu. Putusan itu membuat Khan tidak bisa berpartisipasi dalam pemilu mendatang.

Namun otoritas tetap menahan Khan di penjara Attock, yang berjarak sekitar 60 kilometer sebelah barat Islamabad, setelah menangkapnya kembali atas kasus yang menuduhnya membocorkan dokumen rahasia negara.

ADVERTISEMENT

"Ini merupakan manipulasi peradilan," sebut pengacara Khan lainnya, Muhammad Shoaib Shaheen.

Persidangan kasus itu digelar pada Rabu (30/8) waktu setempat, dengan didasarkan pada Undang-undang (UU) Rahasia Negara yang berasal dari era kolonial, dan hanya dihadiri oleh tim pengacara Khan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Menurut laporan Badan Investigasi Federal, kasus ini berkaitan dengan pesan yang disebut-sebut oleh Khan sebagai bukti bahwa dirinya digulingkan dari jabatannya dalam konspirasi Amerika Serikat (AS) yang didukung kelompok penguasa di Pakistan. Otoritas Washington dan Islamabad membantah tuduhan itu.

Wakil ketua Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang menaungi Khan, Shah Mahmood Qureshi, juga ditangkap dalam kasus yang sama. Qureshi merupakan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan.

Khan juga pernah ditahan secara singkat atas tuduhan korupsi pada Mei lalu, yang sempat memicu kerusuhan sipil selama berhari-hari. Sejak saat itu, PTI menjadi sasaran dari penindakan tegas secara besar-besaran yang mengurangi kekuasaannya dan mendorong sebagian besar pemimpin seniornya dibui.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads