Tegang! Rusia Kerahkan Jet Tempur Cegat 2 Drone AS di Dekat Crimea

Tegang! Rusia Kerahkan Jet Tempur Cegat 2 Drone AS di Dekat Crimea

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 29 Agu 2023 10:07 WIB
INDIAN SPRINGS, NV - NOVEMBER 17:  (EDITORS NOTE: Image has been reviewed by the U.S. Military prior to transmission.) An MQ-9 Reaper remotely piloted aircraft (RPA) flies by during a training mission at Creech Air Force Base on November 17, 2015 in Indian Springs, Nevada. The Pentagon has plans to expand combat air patrols flights by remotely piloted aircraft by as much as 50 percent over the next few years to meet an increased need for surveillance, reconnaissance and lethal airstrikes in more areas around the world.  (Photo by Isaac Brekken/Getty Images)
Ilustrasi -- Drone pengintai jenis MQ-9 Reaper buatan AS (dok. Getty Images/Isaac Brekken)
Crimea -

Otoritas Rusia melaporkan berhasil mencegat dua drone pengintai buatan Amerika Serikat (AS) yang terdeteksi mengudara di dekat Semenanjung Crimea, wilayah yang dicaplok Moskow dari Ukraina sejak tahun 2014 lalu. Sejumlah jet tempur dikerahkan untuk menghalau drone-drone asing tersebut.

Seperti dilansir CNN, Selasa (29/8/2023), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa dua kendaraan udara tak berawak atau drone jenis MQ-9 'Reaper' dan jenis RQ-4 'Global Hawk' itu terdeteksi oleh pasukan Moskow yang sedang memantau peralatan yang terbang di bagian barat daya Laut Hitam.

Dua jet tempur Rusia lantas dikerahkan untuk mencegat kedua drone asing tersebut, yang disebut oleh Moskow merupakan milik Angkatan Udara AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pengerahan dua jet tempur itu dimaksudkan untuk mencegah 'kemungkinan pelanggaran perbatasan negara' dan untuk 'menangkal pengintaian teknis radio'.

"Sebagai dampak dari tindakan pasukan pertahanan yang sedang bertugas, UAV (kendaraan udara tak berawak-red) pengintai milik Angkatan Udara Amerika Serikat mengubah jalur penerbangannya dan meninggalkan area di mana pengintaian udara dilakukan," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Garron Garn mengatakan kepada CNN bahwa AS 'akan terus melakukan misi rutin di atas Laut Hitam sebagaimana diizinkan oleh hukum internasional untuk menjamin kebebasan navigasi dan manuver di kawasan tersebut'.

Pencegatan drone pengintai AS itu terjadi sehari setelah Rusia menghancurkan sebuah drone, yang disebut milik Ukraina, yang terdeteksi mengudara di dekat wilayah Moskow. Pemerintah Rusia menyatakan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat drone tersebut.

Simak Video 'Komite Investigasi Rusia Pastikan Bos Wagner Tewas':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, yang dikutip kantor berita TASS, menyebut pasukannya berhasil menggagalkan serangan udara Ukraina yang melibatkan sebuah drone. Disebutkan juga bahwa drone yang dihancurkan di udara itu merupakan jenis pesawat terbang.

"Pada 28 Agustus, sekitar pukul 04.30 waktu Moskow, Pasukan Pertahanan Udara menggagalkan upaya lainnya dari rezim Kiev untuk melancarkan serangan teroris di wilayah Rusia dengan drone jenis pesawat," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

"Drone itu dihancurkan di udara di atas wilayah distrik Lyubertsy di wilayah Moskow," imbuh pernyataan tersebut.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyain, dalam pernyataan terpisah, menyebut drone itu dihancurkan saat terbang menuju ke kota Moskow.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads