Rusia Dakwa Mantan Staf Konsulat AS Atas Spionase

Rusia Dakwa Mantan Staf Konsulat AS Atas Spionase

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Agu 2023 16:14 WIB
A general view shows the U.S. embassy in Moscow, Russia March 27, 2018. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Ilustrasi -- Kedutaan Besar AS di Moskow (dok. REUTERS/Tatyana Makeyeva)
Moskow -

Dinas keamanan Rusia, FSB, menjeratkan dakwaan spionase terhadap seorang warga negaranya yang pernah bekerja untuk Konsulat Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Jauh Rusia. Warga Rusia itu dituduh mengumpulkan informasi soal perang di Ukraina dan isu-isu lainnya untuk Washington.

Seperti dilansir Reuters, Senin (28/8/2023), laporan kantor berita TASS yang mengutip FSB menyebut warga Rusia yang didakwa itu bernama Robert Shonov, yang disebut pernah bekerja sebagai staf Konsulat AS di Vladivostok. Dia telah ditangkap otoritas Rusia sejak Mei lalu.

Shonov didakwa telah menyampaikan informasi kepada staf Kedutaan Besar AS di Moskow soal bagaimana wajib militer Rusia berdampak pada ketidakpuasan politik menjelang pilpres tahun 2024 di negara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dinas Keamanan Federal mengakhiri aktivitas ilegal oleh warga negara Rusia bernama Robert Shonov, seorang mantan pegawai Konsulat AS di Vladivostok dan informan Kedutaan Besar AS di Moskow," demikian pernyataan FSB.

"Dia didakwa melakukan tindak kejahatan di bawah pasal 275 ayat 1 Undang-undang Pidana Rusia (soal kerja sama secara rahasia dengan negara asing)," imbuh pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga oleh FSB bahwa pihaknya berencana menginterogasi dua diplomat AS di Rusia yang pernah melakukan kontak dengan Shonov. "Surat panggilan yang bersangkutan telah dikirimkan ke Kedutaan Besar AS di Moskow," sebut FSB dalam pernyataannya.

Pada Mei lalu, Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa 'tuduhan terhadap Shonov sepenuhnya tidak berdasar' dan menegaskan bahwa 'satu-satunya perannya pada saat penangkapannya adalah mengumpulkan ringkasan media untuk berita-berita dari sumber media Rusia yang tersedia untuk umum'.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Komite Investigasi Rusia Pastikan Bos Wagner Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Namun laporan kantor berita TASS menyebut Shonov mengaku bersalah telah mengumpulkan data soal operasi militer khusus, sebutan Moskow untuk invasi ke Ukraina.

Disebutkan TASS bahwa menurut Shonov, dirinya didekati oleh staf Kedutaan Besar AS di Moskow untuk mencari informasi soal perkembangan penting di Rusia'.

"Untuk mencari informasi soal perkembangan penting di Rusia -- operasi militer khusus, mobilisasi, pemilihan presiden mendatang, dan aksesi wilayah-wilayah baru. Saya harus mengumpulkan informasi negatif soal peristiwa-peristiwa ini, menemukan sentimen protes di kalangan penduduk dan melaporkan itu," sebut Shonov dalam pengakuannya, menurut kantor berita TASS.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads