11 Tentara Suriah Dibunuh Jihadis dalam Serangan Bom Terowongan di Idlib

11 Tentara Suriah Dibunuh Jihadis dalam Serangan Bom Terowongan di Idlib

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 27 Agu 2023 01:55 WIB
Ilustrasi pengeboman (dok. AP)
Foto: Ilustrasi pengeboman (dok. AP)
Beirut -

Jihadis dari kelompok Ansar al-Tawhid dan Partai Islam Turkestan (TIP) membunuh sedikitnya 11 tentara di barat laut Suriah pada Sabtu (26/8). Para jihadis itu meledakkan bahan peledak yang ditempatkan di terowongan yang digali di bawah posisi tentara di selatan provinsi Idlib.

"Para jihadis meledakkan terowongan yang mereka gali di bawah posisi tentara dan secara bersamaan melancarkan serangan dari terowongan lain," kata Rami Abdel Rahman, Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, seperti dilansir AFP, Minggu (27/8/2023).

Serangan yang juga melukai 20 tentara itu terjadi ketika Suriah dan sekutu militer utamanya, Rusia, membombardir daerah pegunungan Jabal al-Zawiya di provinsi Idlib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan darurat sukarelawan The White Helmets mengatakan bahwa dua anak kakak beradik tewas dan lima warga sipil lainnya terluka ketika rumah mereka di desa Kansafra dihantam. Seorang fotografer AFP menyaksikan pemakaman kedua anak tersebut.

Pada Jumat (25/8), Rusia melancarkan serangan udara di wilayah Jisr al-Shughur lebih jauh ke utara, di mana para jihadis TIP hadir.

ADVERTISEMENT

Kedua kelompok yang terlibat dalam serangan terowongan itu berafiliasi dengan kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang menguasai sebagian besar provinsi Idlib serta beberapa bagian provinsi yang berdekatan yaitu Aleppo, Hama dan Latakia.

Tujuh pejuang HTS tewas pada Jumat dalam pemboman oleh pasukan pemerintah dan setidaknya 13 lainnya dalam serangan udara Rusia pada Senin lalu. Dua warga sipil juga dilaporkan tewas akibat serangan Rusia di dekat Idlib.

Pemantau perang mengatakan dua jihadis bunuh diri dalam serangan pada Sabtu dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena bentrokan sengit masih berlangsung.

Perang saudara di Suriah pecah pada tahun 2011 ketika penindasan pemerintah terhadap protes damai meningkat menjadi konflik yang menarik kekuatan asing dan jihadis dari luar negeri.

Rusia melakukan intervensi dalam konflik pada tahun 2015 di pihak Presiden Bashar al-Assad, dengan melancarkan serangan udara untuk mendukung kekuatan pemerintahnya yang sedang berjuang.

TIP sebagian besar terdiri dari para jihadis dari minoritas Muslim Uighur di Tiongkok yang datang ke Suriah setelah tahun 2011 untuk membantu kelompok-kelompok seperti HTS, yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah.

Wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang, sekitar setengah dari mereka mengungsi dari tempat lain di Suriah.

Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan pendukung pemberontak Turki sebagian besar telah dilaksanakan sejak tahun 2020, meskipun terjadi bentrokan berkala.

Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan memaksa sekitar setengah populasi sebelum perang di negara itu meninggalkan rumah mereka.

Halaman 2 dari 2
(fas/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads