Kepolisian India tengah menyelidiki sebuah video yang viral di media sosial dan menimbulkan kecaman online. Dalam video viral itu terlihat seorang guru perempuan di sebuah sekolah menyuruh murid-muridnya untuk menampar seorang siswa Muslim.
Polisi mengatakan bahwa insiden itu terjadi di sebuah sekolah di desa Khubbapur, kota Muzaffarnagar, negara bagian Uttar Pradesh, yang videonya dibagikan secara luas di media sosial.
Polisi Uttar Pradesh mengatakan pada hari Jumat (25/8) bahwa mereka telah memulai penyelidikan atas tuduhan bahwa seorang guru telah menyuruh beberapa murid untuk menampar seorang murid Muslim karena tidak menghapal tabel perkalian. Dia juga terdengar mengusir anak laki-laki berumur 7 tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telah menyatakan bahwa semua anak Muslim harus pergi," terdengar ucapan bu guru bernama Trapta Tyagi dalam video tersebut seperti diberitakan media Al Jazeera, Sabtu (26/8/2023).
Suara laki-laki dalam video tersebut terdengar setuju dengan guru tersebut.
"Kamu benar, itu merusak pendidikan," terdengar suara laki-laki yang berkata ketika korban berdiri di depan kelas dengan ketakutan.
Orang tua anak tersebut, Mohammad Altamash, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa insiden itu terjadi pada hari Kamis (24/8) di Sekolah Umum Neha di desa Kubbapur, 30 km (19 mil) dari kota Muzaffarnagar.
"Kemarin anak saya pulang sambil menangis," kata Rubina, ibunya. "Dia trauma. Ini bukan cara Anda memperlakukan anak-anak," tuturnya.
Menurut ayahnya, Mohammad Irshad, gurunya "meminta mereka [teman sekelas] untuk menampar anak saya satu per satu".
Tonton juga Video: Ini Tugas-tugas Chandrayaan-3 Milik India di Bulan
"Guru membenarkan tindakannya dengan mengatakan anak saya tidak menghafal pelajaran," ujarnya.
"Anak saya pandai dalam pelajarannya. Kami gagal memahami mengapa guru memperlakukannya seperti ini. Sepertinya gurunya penuh kebencian," tambah pria berusia 42 tahun itu.
Polisi di India telah meminta para pengguna media sosial untuk tidak membagikan video tersebut, sehingga mendorong banyak pengguna untuk menghapusnya dari akun mereka.
Video tersebut memicu kecaman secara online. "Semua warga India harus menundukkan kepala karena malu karena semua hak konstitusional dan kebebasan kita dapat direduksi seperti ini," kata anggota parlemen Kongres, Shashi Tharoor, menanggapi video tersebut.