Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia membantah rumor yang menuduh pihaknya memerintahkan pembunuhan bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin yang tewas dalam kecelakaan pesawat pekan ini. Prigozhin kehilangan nyawanya sekitar dua bulan setelah memimpin pemberontakan singkat melawan Kremlin.
Seperti dilansir AFP, Jumat (25/8/2023), otoritas penerbangan Rusia menyebut Prigozhin dan sembilan orang lainnya ada di dalam pesawat yang jatuh di wilayah Tver pada Rabu (23/8) waktu setempat. Dinyatakan tidak ada korban selamat dalam kecelakaan pesawat yang penyebabnya masih misterius itu
"Ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat dan kematian tragis para penumpang, termasuk Yevgeny Prigozhin... Semua ini adalah kebohongan mutlak," tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin itu terjadi dua bulan setelah tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata melawan Kremlin pada akhir Juni lalu, yang berujung kegagalan. Dalam kesepakatan yang membatalkan pemberontakan itu, Prigozhin dan tentara bayaran Wagner diharuskan pindah ke Belarusia, negara tetangga Rusia.
Otoritas Rusia dalam pernyataannya menyebut pesawat itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino, wilayah Tver, saat mengudara dari Moskow ke Saint Petersburg. Laporan media pemerintah Russia 24 menyebut delapan jenazah telah ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat, tidak diketahui keberadaan dua jenazah lainnya.
Foto yang menunjukkan bangkai pesawat dengan asap mengepul juga dirilis oleh otoritas Rusia, dengan laporan kantor berita TASS menyebut pesawat 'terbakar' setelah mengudara selama 1,5 jam. Sementara laporan media Rusia 24 menyebut puing-puing pesawat itu ditemukan tersebar hingga sejauh dua kilometer.
Penyelidikan masih dilakukan oleh Komisi Investigasi Rusia dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Momen Evakuasi Pesawat Bos Wagner, Petugas Bawa 3 Kantong Mayat
Namun sepertinya hasil penyelidikan itu tidak akan menggoyahkan spekulasi meluas bahwa Prigozhin dibunuh sebagai balasan atas pemberontakan tentara bayaran Wagner melawan Kremlin.
Dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir Alarabiya News, kelompok yang berafiliasi dengan tentara bayaran Wagner, Grey Zone, menuduh Kementerian Pertahanan Rusia telah menembak jatuh pesawat yang membawa Prigozhin.
"Pesawat itu ditembak jatuh di langit di atas wilayah Tver oleh pasukan pertahanan udara pada Kementerian Pertahanan Rusia," tuduh Grey Zone dalam saluran Telegram miliknya, tanpa menyertakan bukti.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam tanggapannya saat ditanya soal kecelakaan yang menewaskan Prigozhin, menyebut bahwa tidak banyak kejadian di Rusia yang tidak melibatkan Presiden Vladimir Putin.
"Saya tidak mengetahui pasti apa yang terjadi, tapi saya tidak terkejut," ucap Biden dalam tanggapannya.
"Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia tanpa ada Putin di balik itu," cetusnya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya.
"Tapi saya tidak cukup mengetahui jawabannya," imbuh Biden, merujuk soal apa yang sebenarnya terjadi pada Prigozhin yang juga mantan sekutu Putin itu.
Para analis menilai insiden yang menimpa Prigozhin bisa saja menjadi cara bagi Putin untuk memperingatkan orang-orang yang mengkhianatinya, atau untuk menunjukkan dukungan kepada militer Rusia, yang dirusak oleh Prigozhin lewat pemberontakan yang dilancarkan Juni lalu meski gagal.