Tank-tank dan kendaraan tempur milik angkatan militer Rusia terparkir di ruas jalan Kota Kiev. Tank dan kendaraan tempur terebut dalam keadaan hangus dan hancur.
Ternyata, Ukraina sengaja memajang tank dan kendaraan tempur milik Rusia yang sudah hangus dan hancur. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ukraina.
Dilansir Reuters, Selasa (22/8/2023), peringatan 32 tahun kemerdekaan Ukraina jatuh pada Kamis (24/8) mendatang. Untuk diketahui, Ukraina merdeka setelah kejatuhan Uni Soviet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Kemerdekaan ke-32 Ukraina jatuh bertepatan dengan 18 invasi militer besar-besaran Rusia. Pada Senin (21/8) waktu setempat, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, warga Kiev berjalan di sepanjang Jalan Kreshchatyk di jantung ibu kota Ukraina sambil melihat-lihat kendaraan lapis baja yang hangus dan perangkat keras lainnya, yang dipajang dalam barisan panjang seperti parade militer tak bergerak.
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
Salah satu warga Kiev, Natalia Koval (59), mengungkapkan kengeriannya atas apa yang dianggap sebagai 'piala' dari medan perang. Namun dia meyakini Ukraina pada akhirnya akan mengalahkan Rusia.
"Negara kita akan merayakannya," ucap Koval dalam pernyataannya.
"Iya, mungkin belum -- tetapi saatnya akan tiba, dan kemenangan ini bukan hanya milik kita, tapi juga kemenangan bagi seluruh dunia," cetusnya.
![]() |
Hari libur saat peringatan kemerdekaan, yang tidak semeriah biasanya karena perang, terjadi pada momen kritis bagi Kiev karena serangan balasannya terhadap pasukan Rusia hanya menghasilkan kemajuan yang lambat di bagian timur dan selatan negara tersebut, yang lokasinya jauh dari ibu kota.
Para pejabat Ukraina mengatakan kemajuan militer terhambat oleh ladang ranjau Rusia dan garis pertahanan yang dipersiapkan dengan baik, serta kurangnya dukungan udara yang memadai bagi pasukan Kiev.
Lihat juga Video 'Zelensky Yakin Kalahkan Rusia Usai Terima Bantuan Jet Tempur F-16':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Otoritas Ukraina menyebut jumlah korban tewas dalam perang adalah rahasia negara. Namun para pejabat Amerika Serikat (AS) yang dikutip New York Times, pekan lalu, menyebut jumlah tentara yang tewas saat perang di Ukraina mencapai 70.000 personel, dengan sekitar 100.000-120.000 tentara lainnya terluka.
Sejumlah warga Kiev lainnya mengakui mereka senang jika perangkat keras militer Rusia dipamerkan dan hal itu diharapkan bisa meningkatkan semangat berjuang warga Ukraina.
"Saya pikir itu merupakan ide yang bagus untuk menunjukkan kemampuan tentara kita dan ... menunjukkan betapa buruknya (Rusia) dalam pertempuran," ucap Mark Omelchenko yang berusia 23 tahun.
"Penting untuk melihat contoh kemenangan kita," imbuhnya.
Mykola Kaplun, berusia 74 tahun, dari pusat kota Vinnytsia yang sedang mengunjungi cucunya, mengatakan dirinya berterima kasih atas dukungan Barat dalam perang, yang diakuinya, terkadang terasa seolah-olah telah berlangsung terlalu lama.
"Namun perasaan bahwa kemenangan pasti akan datang, tidak berubah. Dan intuisi saya mengatakan bahwa semua ini akan berakhir pada akhir tahun ini, dengan kemenangan kita," ujarnya.
![]() |