Siapa Lucy Letby Perawat RS Pelaku Pembunuhan 7 Bayi di Inggris?

Siapa Lucy Letby Perawat RS Pelaku Pembunuhan 7 Bayi di Inggris?

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 22 Agu 2023 18:31 WIB
Lucy Letby: Saya sengaja bunuh mereka - Menyelami isi kepala pembunuh bayi-bayi di Inggris
Lucy Letby (Foto: BBC World)
Jakarta -

Pembunuhan sejumlah bayi di Inggris menghebohkan dunia. Seorang perawat di rumah sakit tempat bayi-bayi dilahirkan menjadi pelaku pembunuhan para korban. Total, ada 7 bayi yang dibunuh pelaku.

Kini, pelaku telah dijatuhi hukuman seumur hidup. Berikut informasi selengkapnya.

Identitas Pelaku Pembunuhan Bayi-bayi di Inggris

Luct Letby (33), perawat di Inggris, membunuh tujuh bayi yang baru lahir di rumah sakit tempat dia bekerja. Selain itu, ia juga melakukan percobaan pembunuhan terhadap enam bayi lainnya di tempat yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, Letby yang berusia 33 tahun, dalam sidang di Pengadilan Manchester pada Jumat (18/8), dinyatakan bersalah atas pembunuhan lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan di Rumah Sakit Countess of Chester. Ia juga menyerang beberapa bayi baru lahir lainnya tahun 2015-2016 lalu.

Para jaksa dalam persidangan kasus ini mengungkapkan dalam persidangan bahwa Letby meracuni beberapa bayi yang menjadi korbannya dengan menyuntikkan insulin, sedangkan bayi-bayi lainnya disuntik dengan udara atau dipaksa meminum susu.

ADVERTISEMENT

Tindakan keji itu seringkali dilakukan saat Letby sedang bekerja shift malam. Dalam aksinya, Letby terkadang melakukan sejumlah serangan sebelum korban-korbannya meninggal.

"Saya sengaja membunuh mereka karena saya tidak cukup baik untuk merawat mereka," demikian bunyi sebuah catatan bertuliskan tangan yang ditemukan polisi yang menggeledah rumah Letby setelah dia ditangkap.

"Saya orang jahat yang mengerikan. SAYA JAHAT TELAH MELAKUKAN INI," imbuh catatan itu.

A mugshot of Lucy Letby, who was on trial at Manchester Crown Court charged with the murder of seven babies, in Chester, Britain, in this undated Handout image obtained by Reuters on August 17, 2023. Cheshire Constabulary/Handout via REUTERSLucy Letby, perawat rumah sakit yang membunuh 7 bayi di Inggris (Foto: Cheshire Constabulary/Handout via REUTERS)

Lucy Letby Ditangkap di Rumahnya

Lucy Letby ditangkap di rumahnya dengan tangan diborgol pada Juli 2018. Perawat neonatal itu diperiksa terkait kejahatan yang sungguh di luar nalar. Setelah hukuman dijatuhkan, menjadikan Lucy Letby sebagai pembunuh berantai anak paling keji di era modern Inggris.

Penangkapannya dilakukan setelah investigasi selama dua tahun oleh polisi di Cheshire, Inggris barat, yang melibatkan hampir 70 petugas serta staf warga sipil.

Disebut Operation Hummingbird, satu-satunya fokus operasi tersebut adalah mengusut lonjakan angka kematian dan nyaris-mati pada bayi prematur yang tidak terjelaskan di unit neonatal Rumah Sakit Countess of Chester.

Awalnya, dia dilepaskan dengan jaminan polisi tetapi ditangkap lagi dua kali. Akhirnya, ia didakwa pada November 2020.

Sejak bulan Oktober, perempuan yang sekarang berusia 33 tahun itu telah dipersidangkan di Manchester Crown Court, dengan tuduhan membunuh tujuh bayi dan berusaha membunuh 10 lainnya antara bulan Juni 2015 dan Juni 2016.

Dia dengan tegas membantah semua 22 dakwaan kepadanya, tetapi dinyatakan bersalah atas tujuh pembunuhan serta tujuh upaya pembunuhan, melibatkan enam bayi.

Baca berita di halaman selanjutnya soal Lucy Letby, pembunuh bayi-bayi di Inggris.

Simak Video 'Terungkapnya Aksi Sadis Perawat Inggris Bunuh 7 Bayi Lewat Suntikan':

[Gambas:Video 20detik]



Lucy Letby Divonis Bui Seumur Hidup

Lucy Letby, seorang perawat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh tujuh bayi yang baru lahir di Inggris. Dalam putusannya, hakim Inggris memerintahkan agar Letby tidak pernah dibebaskan dari penjara.

Beberapa korban Letby merupakan bayi kembar, di mana dalam satu kasus dia membunuh sepasang bayi kembar dan dalam kasus lainnya dia hanya membunuh salah satu dari sepasang bayi kembar setelah gagal membunuh bayi kembarannya.

"Itu merupakan rangkaian pembunuhan anak yang kejam, telah diperhitungkan dan sinis yang melibatkan anak-anak paling kecil dan paling rentan," sebut hakim James Goss saat menjatuhkan vonis penjara seumur hidup tanpa prospek pembebasan terhadap Letby, dalam persidangan pada Senin (21/8) waktu setempat.

"Ada maksud jahat yang mendalam, yang berbatasan dengan sadisme dalam tindakan Anda ... Anda tidak memiliki penyesalan. Tidak ada faktor yang meringankan ... Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda di dalam penjara," tegas hakim Goss dalam putusannya.

Sosok Lucy Letby, Perawat yang Membunuh 7 Bayi di Inggris

Letby lahir pada 4 Januari 1990 dan dibesarkan di Hereford bersama ibu dan ayahnya, John dan Susan, yang sejak Oktober telah menyaksikan jalannya persidangan putri mereka dari bangku penonton. Dia bersekolah di kota itu, memilih mata pelajaran yang dia yakini akan membantunya mencapai tujuan dan cita-citanya.

"Saya selalu ingin bekerja dengan anak-anak," katanya kepada juri. Dia menambahkan bahwa dia telah memilih A-level (pendidikan kualifikasi) "yang paling mendukung karier itu".

Letby menjadi orang pertama di keluarganya yang belajar di universitas, kuliah jurusan keperawatan selama tiga tahun di University of Chester. Selama studinya, dia menyelesaikan banyak penempatan kerja. Mayoritasnya berbasis di Rumah Sakit Countess of Chester, di bangsal anak atau unit neonatal.

Dia mendapatkan kualifikasi sebagai perawat Band 5 (perawat utama) pada September 2011 dan mulai bekerja penuh waktu di rumah sakit dari Januari 2012. Ia kemudian mendapat kualifikasi untuk bekerja dengan bayi dalam perawatan intensif pada musim semi 2015.

Pada bulan September 2016, Letby secara resmi diberitahu dalam sebuah surat dari serikat perawat Inggris, Royal College of Nursing bahwa dia sedang diselidiki atas kematian sejumlah bayi.

Awal tahun itu, dia telah dikeluarkan dari tugas klinis oleh manajemen rumah sakit dan dipindahkan ke peran administrasi di kantor risiko dan keselamatan pasien. Lalu, enam tahun kemudian, Letby duduk di hadapan majelis hakim.

Letby ditahan sejak November 2020 dan telah menghabiskan waktu di empat penjara berbeda.

Halaman 2 dari 2
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads